Hidayatullah.com–Masjid Hagia Sophia hari ini mulai dibuka untuk peribadahan. Untuk pertama kalinya dalam 86 tahun dengan sholat Jumat perdana, menurut gubernur Istanbul, provinsi metropolitan Turki. Dalam konferensi pers pada hari Kamis di bangunan ikonik itu, Ali Yerlikaya mengatakan semua orang berharap untuk dapat menghadiri ibadah spesial itu dengan antusiasme yang besar lapor Anadolu Agency.
Menekankan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah penyebaran virus corona, dia mengatakan lima ruang terbuka disediakan untuk para jamaah demi mengurangi kepadatan. Pintu masuk ke area yang disediakan untuk sholat akan dibuka mulai jam 10.00 pagi (800GMT) pada Jumat (24/7/2020), tambah Yerlikaya.
“Akses masuk ke tempat sholat akan diberikan setelah pemeriksaan keamanan di 11 pos pemeriksaan yang berbeda,” katanya.
Terkait transportasi ke masjid, dia mengatakan untuk menjaga keamanan, beberapa jalan dan jalur metro akan ditutup sebelum dan selama waktu sholat. Terkait wabah Covid-19, Yerlikaya mengatakan para jamaah yang datang ke Hagia Sophia masing-masing harus membawa masker dan sajadah sendiri mereka sendiri serta diminta agar sabar dan memahami tindakan pencegahan yang dilakukan dan untuk mempermudahnya.
Hagia Sophia adalah salah satu tujuan wisata utama Turki baik bagi pengunjung domestic maupun asing. Pada tahun 1985, selama menjadi museum, Hagia Sophia dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Bangunan itu berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun hingga pembebasan Istanbul, dan berfungsi sebagai masjid dari tahun 1453 hingga 1934 – hampir setengah abad – dan yang terakhir menjadi museum selama 86 tahun. Pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah jeda 86 tahun.
Pada 16 Juli, Direktorat Urusan Agama Turki menandatangani protokol kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengelola Hagia Sophia setelah dikonversi menjadi masjid. Di bawah protokol tersebut, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi, sementara Direktorat Urusan Agama akan mengawasi layanan keagamaan.
Khazanah arsitektur juga akan terbuka untuk wisatawan domestik dan asing secara gratis.*