Hidayatullah.com—PT. Bio Farma bersama Universitas Padjadjaran menjadi penerima 10 peneliti dari delapan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Mereka akan belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin baru-baru ini.
“Pelatihan ini adalah serangkaian yang diselenggarakan oleh kita. untuk membawa negara-negara OKI mempunyai kemampuan atau kapasitas dalam memproduksi vaksin,” kata Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Lucia Rizka dikutip KBRN hari Jumat (29/9/2023).
Lucia menjelaskan, 10 peneliti tersebut akan melakukan pelatihan 18 September hingga 2 Oktober 2023. Tepatnya di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
“Nah nanti dua minggu ke depan mereka akan belajar di UNPAD. Ini merupakan sarana yang bagus juga untuk memasarkan produk-produk kita ke negara-negara tersebut,” kata Lucia.
Sementara itu, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan, ada tahapan sebelum mereka mengikuti pelatihan di Unpad. Yakni terlebih dahulu pelatihan mengenai pembuatan vaksin di laboratorium Bio Farma selama dua pekan.
Sri mengatakan dalam kurun waktu dua pekan tersebut, ke-10 telah akan diberi pembelajaran mengenai beberapa materi. Diantaranya, penelitian Virologi, pengembangan virus, dan perkembangan Biotechnology produk.
Kemudian, pembuatan vaksin halal, pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin, serta membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.
“Diharapkan sebetulnya tujuan akhirnya untuk negara-negara tersebut di masa mendatang akan mempunyai pabrik vaksin juga,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof Hendarmawan mengharapkan, program ini akan bermanfaat dan menghadirkan pengalaman baru dalam semangat kebersamaan. Kolaborasi ini diharapkan juga akan menciptakan komunitas peneliti level tinggi untuk kesehatan dunia.
“Ini adalah bagian penting dari strategi pada upaya untuk meningkatkan kesehatan dunia,” kata Prof Hendarmawan.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari negara anggota OKI. Mereka terdiri dari satu orang asal Iran, satu orang asal Malaysia, dan tiga orang Pakistan.
Lalu, satu orang dari Uganda, dan satu orang dari Kazakhstan. Selain itu, satu orang dari Bangladesh, satu orang dari Mesir, serta satu orang dari Yordania.*