Hidayatullah.com– Israel sudah diperingatkan oleh Mesir perihal kemungkinan serangan tiga hari sebelum Hamas menembakkan roket-roketnya lintas perbatasan, kata seorang pejabat Amerika
Serikat ketua komite urusan luar negeri di Kongres.
Hal tersebut diungkapkan oleh Michael McCaul, pimpinan House of Representatives Foreign Affairs Committee, kepada awak media.
“Kami tahu bahwa Mesir telah memperingatkan Israel tiga hari sebelumnya bahwa peristiwa seperti sekarang ini kemungkinan terjadi,” kata McCaul kepada wartawan usai menghadiri pengarahan intelijen tertutup soal krisis Timur Tengah untuk para anggota parlemen pada hari Rabu (11/10/2023), lapor AFP.
Menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia, anggota Kongres AS dari Partai Republik dapil Texas itu berkata bahwa yang jelas peringatan itu ada, tetapi masalahnya pada level apa peringatan tersebut disampaikan.
Pekan ini, seorang pejabat intelijen Mesir mengatakan kepada Associated Press bahwa Kairo sudah berkali-kali memperingatkan Israel bahwa “sesuatu yang besar” sedang direncanakan akan dilancarkan dari Gaza.
“Kami sudah memperingatkan mereka bahwa ledakan situasi akan terjadi, dan akan segera terjadi, dan ini akan menjadi besar. Namun, mereka (Zionis Israel) meremehkan peringatan tersebut,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.
Pejabat Mesir itu mengatakan bahwa petinggi-petinggi Israel meremehkan ancaman dari Gaza dan justru lebih fokus kepada Tepi Barat.
Menurut laporan Financial Times, mengutip dua pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui tentang hal tersebut, tidak ada bukti intelijen kuat perihal serangan tertentu.
Hari Rabu, Netanyahu menyatakan setiap anggapan bahwa Israel sudah menerima peringatan sebelum dilancarkan serangan dari Gaza sebagai “berita yang sepenuhnya palsu”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mesir – yang mengontrol siapa saja yang melintasi perbatasannya dengan Jalur Gaza – sering menjadi mediator antara Israel dan Hamas.
Lebih dari 1.500 pejuang Palestina menyerbu barikade keamanan di perbatasan Gaza dalam serangan darat, udara dan laut yang terkoordinasi pada hari Sabtu (7/10/2023).
Sejauh ini sudah lebih dari 1.200 orang tewas di wilayah yang dikuasai Israel akibat serangan Hamas. Sementara rudal-rudal yang ditembakkan zionis Yahudi ke arah Jalur Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 1.000 orang dan menghancurkan banyak bangunan termasuk rumah sakit dan masjid.*