Hidayatullah.com—Kejahatan terbaru yang dilakukan Zionis ‘Israel’ dengan cara mengebom Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza adalah bentuk kejahatan kemanusian berat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak komunitas internasional menyeret ‘Israel’ ke pengadilan internasional
“Menyerukan kepada negara-negara lain termasuk Indonesia untuk ikut bersama-sama mencari jalan menyeret ‘Israel’ ke mahkamah pengadilan internasional,” demikian disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Rabu (18/10/2023).
Menurut MUI, langkan ini penting untuk menegaskan bahwa semua orang harus melindungi kemanusiaan meskipun dalam keadaan perang. “‘Israel’ sedang tidak berperang dengan menjunjung tinggi etika, tapi sedang melakukan penghancuran dan kerusakan dengan cara-cara bengis,” ujar Abdul Hakim.
Menurut Abdul Hakim, pasukan penjajah ‘Israel’ saat ini semakin kehilangan kendali dan akal sehatnya. Hal ini menunjukkan mereka telah bangkrut dan kalah secara moral dan politik.
“‘Israel’ telah runtuh di mata dunia dan tinggal menunggu detik detik keruntuhan. Mereka sedang menciptakan neraka bagi mereka sendiri,” ujarnya.
Akibat kejahatan tidak berperikemanusiaan ini, gelombang aliansi negara-negara dan civil society mulai menguat untuk membela Palestina dan meraih kedaulatan serta kemerdekaannya. “‘Israel’ akan semakin terkepung oleh kekuatan global dari manapun berasal,” ujarnya.
Lebih lanjut, MUI mengapresiasi pemerintah Spanyol yang akan menyeret ‘Israel’ ke mahkamah pengadilan internasional. Sebab bagi MUI, semua negara yang sehat akan menyatakan ‘Israel’ telah melakukan kejahatan perang dan harus dihukum berat.
“Amerika dan NATO terlibat secara langsung dalam kejahatan perang dan genosida yang paling kejam abad ini,” katanya.
MUI juga mendorong Dewan Keamanan PBB dan OKI untuk segera melakukan pertemuan darurat guna membahas masalah ini. “Jangan diam dan beretorika. Harus ada langkah kongkrit ubtuk kemerdekaan Palestina,” tambah dia.
Tak lupa MUI meminta umat Islam melakukan shalat ghoib dan doa qunut nazilah dan terus memperkuat aksi kemanusiaan demi kemerdekaan Palestina.*