Hidayatullah.com– Prevalensi virus HIV melonjak sekitar empat kali lipat sejak tahun 2012 di Turki, dan jika tidak ada tindakan pencegahan, jumlah orang yang terinfeksi dapat melonjak hingga 2,4 juta orang dalam kurun kurang dari 10 tahun, kata para pakar.
“Meskipun angka kematian di kalangan orang HIV-positif secara global mengalami penurunan sebesar 52 persen, Turkiye mengalami pengecualian dengan meningkatnya kasus infeksi. Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada 15 November 2022, Turkiye melaporkan 36.600 kasus baru, dengan 80 persennya di antaranya adalah laki-laki,” kata Yeşim Taşova dari AIDS Prevention and Education Association hari Rabu 22 November di Istanbul dalam rangkaian acara European HIV Testing Awareness Week, lapor Hurriyet Daily News Jumat (24/11/2023).
Tes HIV di kalangan perempuan tergolong rendah karena adanya tabu di masyarakat seputar seksualitas, kata Taşova, seraya menunjukkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi daripada angka resmi.
Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan terkait peningkatan kasus infeksi HIV di Turki, seperti halnya Republik Ceko dan Slovenia.
“Jika kampanye kesadaran dan tindakan pencegahan serta tes HIV dan seks aman tidak dilaksanakan, Türkiye dapat mengalami 2,4 juta kasus positif pada tahun 2040,” kata Taşova memperingatkan.
“Dunia sudah mengalami kemajuan yang signifikan dalam pengobatan HIV, tetapi ada hal penting untuk dapat menerima pengobatan: Melakukan tes. Sentimen umum yang mengatakan ‘Ini tidak akan terjadi pada saya’ membuat banyak orang enggan melakukan tes HIV, karena tidak hanya menghambat pengobatan tetapi juga memperburuk penularan,” tegas pakar penyakit menular Asuman İnan Şengöz.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menggambarkan HIV sebagai pandemi yang sejauh ini telah merenggut nyawa 40 juta orang di seluruh dunia, Şengöz mencatat bahwa tahun lalu, 630.000 orang meninggal karena HIV, dan 84.000 di antaranya adalah anak-anak.*