Hidayatullah.com– Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengumumkan akan mengundurkan diri pada musim gugur setelah 15 tahun memimpin kota pelabuhan di Belanda itu.
Aboutaleb, 62, diangkat menjadi wali kota Rotterdam pada 2009, setelah sebelumnya menjabat sebagai menteri muda urusan sosial dan duduk dalam jajaran eksekutif pemerintahan kota Amsterdam.
“Setelah melayani kota kitabyang luar biasa ini selama lebih dari 15 tahun, saya kira ini saatnya untuk memberikan jalan bagi wali kota yang baru,” kata Aboutaleb dalam sebuah surat yang ditujukan kepada dewan legislatif kota itu seperti dilansir Dutch News hari Selasa (9/1/2024).
Aboutaleb mengatakan sudah memikirkan masak-masak sebelum mengambil keputusan itu, dan jeda waktu pengunduran dirinya memberikan cukup masa bagi kota itu untuk mencari penggantinya menjelang pemilu dewan legislatif lokal 2026.
Kapan waktu pastinya dia akan meninggalkan kursi walinkota masih belum dipastikan, dan Aboutaleb mengatakan masih akan menjalankan tugas sampai kota itu menemukan penggantinya atau masa tugasnya benar-benar berakhir.
Pada 2021, Aboutaleb dianugerahi 2021 World Mayor Award oleh wadah pemikir yang berbasis di London City Mayors Foundation atas “komitmennya memperlakukan semua warga sebagai orang Rotterdam”, tidak peduli darinmana asal mereka dan latar belakangnya.
Tim juri memuji Aboutaleb atas keberanian, kesabaran dan kerendahan hati dan kepemimpinan yang luar biasa yang ditunjukkanya, khususnya selama pandemi Covid-19 ketika dia menunjukkan kepedulian yang besar terhadap kerentanan beberapa kelompok di masyarakat.
Anggota Partai Buruh kelahiran Maroko itu, yang pindah ke Belanda saat berusia 15 tahun, merupakan Muslim pertama yang ditunjuk sebagai wali kota sebuah kota besar di Eropa Barat ketika di mulai menjabat pada 2009.
Wali kota di Belanda secara formal ditunjuk oleh pihak kerajaan berdasarkan usulan dari pihak eksekutif.
Dalam pidato tradisi Tahun Baru yang disampaikan pada Selasa petang (2/1/2024) Aboutaleb berkata, “Satu-satunya cara untuk tetap terhubung antara satu sama lain adalah dengan menghargai satu sama lain.”
“Senantiasa berbicara baik tentang rekan sesama warga. Dunia ini diwariskan bagi mereka yang ingin melayani kemanusiaan dengan komitmen positif, kepercayaan dan maksud baik,” kata bekas jurnalis itu.
Beberapa jam setelah terjadi serangan terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris pada Januari 2015 yang diklaim oleh pendukung ISIS, dalam siaran langsung televisi di Belanda, Aboutaleb dengan tegas mengatakan agar imigran Muslim yang tidak dapat menerima kebebasan dan gaya hidup Barat dipersilahkan “angkat ransel kalian dan pergi.”*