Rabu, 24 Agustus 2005
Hidayatullah.com–Ribuan pasukan Israel yang didukung unit-unit anti huru-hara Selasa, (23/8) kemarin, bergerak menuju dua pemukiman di Tepi Barat untuk mengevakuasi sekitar 2000 ekstrimis yang berusaha mencegah pengosongan pemukiman pertama di Tepi Barat.
Beberapa buldozer militer menumbangkan pintu gerbang pemukiman Homesh dan Sanur menandai masa akhir pembersian pemukim Yahudi.
Hanya dalam waktu sepekan, pengosongan pemukiman Yahudi di Jalur Gaza rampung dilaksanakan.
Di depan publik dunia, drama pengosongannya menampilkan gambaran isak tangis dan jeritan pemukim Yahudi. Namun sebaliknya, warga Palestina bergembira karena bisa mengambil tanah mereka kembali setelah diserobot Yahudi.
Pemerintah Israel menunjukkan tekadnya untuk menentang setiap bentuk perlawanan dalam menerapkan kebijakan yang diputuskan parlemen dan disahkan oleh Mahkamah Tinggi.
Media lokal dan internasional menyebar luaskan gambar dan suara keseluruh dunia. Seolah ada tangisan massal. Lambang Holocaust dan ritual berkabung.
Ditayangkan pula pawai pemukim Yahudi dari Netzarim, pemukiman terakhir yang dikosongkan, dengan memanggul lilin tradisional.
Sementara itu, Presiden AS George W Bush menyatakan, penarikan Israel dari Jalur Gaza merupakan "sebuah langkah yang berani dan menyakitkan" yang bisa membantu menghidupkan lagi peta jalan menuju perdamaian Timur Tengah.
"Baik orang-orang Israel maupun Palestina telah memilih pemerintah yang memiliki komitmen bagi perdamaian dan kemajuan, dan jalan ke depan jelas: kita sedang bekerja untuk kembali ke peta jalan," katanya dalam pidato di depan sekitar 15.000 veteran.
Untuk pertama kalinya sejak perang enam hari pada tahun 1967, Israel meninggalkan wilayah Palestina yang didudukinya. Hingga saat ini, delapan ribu pemukim Yahudi di Jalur Gaza kembali ke negara Israel.
Meski pengosongan ini disambut suka kalangan Palestina, beberapa kelompok Yahudi justru menilainya sebagai propaganda pemerintah Israel.
Rabi David Fieldman dalam demontrasi bertajuk "Masyarakat Yahudi Anti-Zionis Amerika" justru melihat pengosongan itu hanyalah tipu muslihat Israel.
Karenanya, pemimpin Yahudi Amerika ini meminta kaum Yahudi yang kini menyerobot tanah Palestina harus keluar dari tanah Palestina alas an apapun. Menurutnya, tanah itu itu adalah tanah warga Palestina dan Yahudi tak punya hak. (dwwd/rtr/afp)