Hidayatullah.com– Pihak keamanan Prancis menolak 13 orang untuk berpartisipasi dalam pawai obor Olimpiade 2024 karena terlibat kasus kriminal termasuk pelanggaran narkoba dan Islam radikal, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin hari Senin (22/1/2024).
Sekitar 12.000 diseleksi untuk mengikuti pawai pembawa obor Olimpiade keliling Prancis, yang akan dimulai pada 8 Mei di Marseille dan berakhir pada pembukaan Olimpiade 2024 di Paris tanggal 26 Juli.
Dari seleksi itu 13 orang atau hanya 0,10 persen yang dinyatakan tidak layak, kata Darmanin kepada awak media dalam konferensi pers seperti dilansir RFI.
Sepuluh di antara mereka memiliki catatan kriminal, kebanyakan berkaitan dengan narkoba, sementara tiga lainnya ditolak oleh finas intelijen karena terkait dengan “Islam radikal, interferensi asing, atau konflik Rusia-Ukraina”.
Obor Olimpiade akan dibawa keliling Prancis oleh sekelompok orang yang dikawal ketat 100 personel keamanan dari pasukan gerak cepat, spesialis anti-drone dan polisi anti-teror yang sebagian menaiki kendaraan bermotor roda dua.
Darmanin menyamakan rute pawai obor dengan jalur yang biasa ditempuh oleh peserta lomba balap sepeda tahunan Tour de France yang melewati 400 kota kecil, tetapi dengan tambahan rute baru dan kesulitan lebih banyak.
Urusan keamanan akan melibatkan 15.000 personel militer, dan di lokasi pertandingan dan zona penggemar akan ditempatkan sekitar 17.000 sampai 22.000 tenaga keamanan swasta.
Darmanin mengatakan petugas keamanan akan senantiasa waspada dan siaga menghadapi berbagai ancaman termasuk dari kelompok dan aktivis lingkungan yang kemungkinan akan memanfaatkan Olimpiade 2024 untuk kepentingan publisitas.
Menyinggung soal video viral “Bagaimana cara mematikan obor Olimpiade”, Darmanin mengatakan masalah itu ditanggapi serius oleh pihak berwenang.
Obor akan dinyalakan dengan api yang diambil dari sumber api abadi di Olympia di Yunani, kemudian dibawa lewat jalur laut ke kota pelabuhan di selatan Prancis, Marseille, pada 8 Mei dengan kapal tradisional Prancis bertiang tiga buatan abad ke-19 yang disebut Belum.
Sejumlah laporan media api akan ditempatkan di tujuan akhir di puncak Menara Eiffel, tetapi pihak panitia masih merahasiakan lokasi penyimpanan obor selama Olimpiade 2024 berlangsung.
Pawai obor Olimpiade di masa lalu menjadi ajang untuk berunjuk rasa berbagai kelompok dan kepentingan.
Pada tahun 2008, polisi terpaksa mempersingkat pawai di Paris dan berulang kali mematikan api karena ada aksi unjuk rasa yang menentang pelanggaran HAM di China.
Sebanyak 15 juta orang diperkirakan akan menonton acara pembukaan dan pertandingan Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli sampai 11 Agustus, serta Paralimpiade yang akan berlangsung dari 28 Agustus sampai 8 September, menurut perkiraan kantor urusan pariwisata di Paris.*