Hidayatullah.com – Presiden Ferdinand Marcos Jr. bergabung dengan umat Muslim Filipina pada hari Kamis untuk memperingati Isra dan Miraj.
Menurut data Komisi Nasional Muslim Filipina, pada 2024 populasi pemeluk agama Islam di negara tersebut mencapai 12 juta, sekitar 10% dari jumlah total penduduk yang mayoritas beragama Katolik.
Mereka sebagian besar tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu di bagian selatan negara itu, serta di Manila, yang merupakan komunitas Muslim terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Malaysia.
“Dalam nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya bergabung dengan umat Islam Filipina di seluruh negeri dan dunia dalam memperingati Isra Wal Mi’raj,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan.
“Semoga kesempatan ini mengilhami kita dengan keberanian dan optimisme yang lebih besar saat kita bersama-sama menghadapi dan mengubah masa depan bangsa kita menjadi lebih damai, inklusif, dan progresif untuk dinikmati oleh semua orang Filipina.”
Isra dan Miraj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad selama satu malam pada hari ke-27 di bulan Rajab sekitar tahun 621 Masehi, dan pergi dari Masjidil Haram di Mekah ke Baitul Maqdis, tempat beliau naik ke surga.
Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa, tempat kenaikan itu terjadi, adalah tempat di mana karya arsitektur Islam tertua yang masih ada, yaitu Kubah Batu (Dome of the Rock) yang dibangun pada abad ke-7, sekarang berdiri.
“Kisah ini juga mengagungkan kemuliaan dan kekuasaan Allah yang mengungkapkan, selama perjalanan yang sulit dan berbahaya ini, keutamaan mengejar kebenaran dan hadiah yang tak tertandingi yang menanti kita ketika kita tetap setia dan mengabdi pada iman dan keyakinan kita,” kata Marcos.
“Ketika Anda memperingati mukjizat yang luar biasa ini melalui doa dan permohonan Anda, semoga semua orang diingatkan bahwa pertemuan Anda, ibadah harian Anda, dan catatan tentang peristiwa ajaib ini diberikan kepada kita untuk kita pegang sebagai kekuatan dan penyegaran di saat-saat keputusasaan.”