Hidayatullah.com– Tim pencarian dan penyelamatan sedang berusaha menemukan dua orang yang dinyatakan hilang menyusul hujan badai yang menyebabkan banjir dan longsor di Graubünden, Swiss, yang juga memaksa ratusan orang mengungsi di Valais.
Satu orang diketahui meninggal dunia di Swiss pada hari Ahad (23/6/2024) setelah hujai badai menghajar bagian selatan negara kecil itu, yang mengakibatkan banjir dan longsor.
Awalnya tiga orang dinyatakan hilang saat terjadi longsor, tetapi polisi kemudian mengumumkan penemuan satu mayat. Pencarian terhadap dua korban lain masih terus dilakukan, lapor DW.
Puluhan orang dievakuasi akibat longsor di lembah Mesocco dan Calanca di wilayah Graubünden.
Rumah-rumah mereka yang dinyatakan hilang hancur akibat tanah longsor di Mesocco. Jalan-jalan di desa terendam banjir, menurut polisi wilayah setempat.
Seorang wanita lain sempat dilaporkan hilang tetapi kemudian ditemukan pada Sabtu pagi.
Jalan raya A13 yang mengarah ke negara tetangga Italia rusak sepanjang 200 meter.
Presiden Swiss Viola Amherd mengaku terkejut dengan kerusakan yang ditimbulkan hujan badai dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Kereta tujuan Zermatt, di bagian selatan Valais, dipulihkan setelah dihentikan selama 24 jam. Sekolah-sekolah di daerah tersebut juga diliburkan.
Zermatt berada di dekat Matterhorn, sebuah kawasan wisata populer.
Sungai Vispa, yang merupakan hulu Sungai Rhone yang mengalir melalui daerah itu, pecah bibir sungainya akibat ditelan banjir. Pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat di sekitar Sungai Rhone dan beberapa anak sungainya.
Kantor berita Swiss SDA mengutip Marie-Claude Noth-Ecoeur, kepala dinas perlindungan sipil wilayah Valais, melaporkan bahwa 230 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka pada Jumat malam.
Lebih dari 200 petugas damkar dan 50 petugas dari dinas perlindungan sipil terlibat dalam proses pencarian korban, kata Noth-Ecoeur.*