Hidayatullah.com– Arab Saudi sudah berhasil mencapai swasembada buah tin, dengan hasil produksi melebihi 28.000 ton dari hasil budidaya di lahan seluas 1.421 hektar di seluruh negeri. Demikian diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Arab Saudi.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat situs web kementerian pada akhir pekan kemarin, disebutkan bahwa Jazan dan Riyadh merupakan produsen buah tin terbanyak dengan hasil panen tahunan mencapai masing-masing 9.906 dan 8.010 ton, lansir Arab News Senin (5/8/2024).
Asir berada di urutan ketiga dengan 3.970 ton, Makkah 1.635 ton, Hail 1.033 ton, Al-Jouf 874 ton, Al-Baha 790 ton, Qassim 737 ton, Najran 645 ton, Tabuk 348 ton, Madinah 245 ton, dan Perbatasan Utara 36 ton.
Musim produksi buah tin atau buah ara berlangsung dari bulan Februari hingga November, dengan varietas paling populer Madani, Turki, Waziri, Kadota, dan White King, disamping varietas lokal.
Di dalam pernyataan tersebut juga dijelaskan bahwa buah tin memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti membantu mencegah penyakit Alzheimer’s, meregulasi tekanan darah, memperkuat tulang, memperbaiki kondisi rambut dan kulit.
Kementerian berupaya untuk mengembangkan produksi, pengolahan dan pemasaran buah tin melalui Program Pembangunan Pedesaan Pertanian Berkelanjutan di seluruh penjuru Arab Saudi.
Petani lokal Bassam Al-Haboub bergabung dalam program tersebut dan menanam 1.200 pohon ara dalam dua tahun.
Dia memusatkan perhatiannya untuk mendapatkan tanah dan air berkualitas tinggi, serta membudidayakan varietas ara yang dikenal genjah, tidak mudah lembek, dan mudah dalam pengirimannya.
Sebagai lulusan sekolah pertanian, Al-Haboub memiliki keahlian untuk memasarkan produk pertaniannya di pasar lokal.
Dia berterima kasih kepada kementerian karena telah menggelar berbagai festival yang menjadi ajang bagi para petani untuk menunjukkan produk pertanian mereka dan mendapatkan dukungan yang diperlukan dari pemerintah.*