Hidayatullah.com–Dalam dua hari berturut-turut, konflik di Semenanjung Korea telah “merenggut dua korban” dari dua dunia yang berbeda, mulai dari mantan ratu kecantikan sampai “politikus”.
Tokoh yang memiliki banyak penggemar dari kubu konservatif AS, Sarah Palin, “sudah memilih pihak” dalam konflik paling akhir yang membuat dua Korea saling berhadapan, tapi “keseleo lidah” sehingga membuat mantan calon Wakil Presiden AS itu memilih “teman yang tak terduga”.
“Tentu saja, kita harus bangkit mendukung sekutu kita Korea Utara,” begitu kata Sarah, Rabu (24/11), di tayangan radio sesama tokoh konservatif, Glenn Beck.
Pembawa acara tersebut segera memperbaiki dia dan Sarah mengulangi, “Yaa! Dan kita juga terikat pada sikap tak sembrono untuk berpihak pada sekutu kita Korea Selatan, betul!”
Walaupun jelas bahwa Sarah “keseleo lidah” –kondisi yang tak menguntungkan, itu adalah jenis kekeliruan yang secara hati-hati harus dihindari oleh mantan calon presiden dari partai Republik tersebut, sebab salah-mengucapkan nama negara bisa merusak citranya untuk mencalonkan diri sebagai penghuni Gedung Putih pada 2012.
Sarah Palin, yang meninggalkan jabatan Gubernur Alaska di tengah jalan, mendapat kecaman dari “media kuno” karena kecanggungannya saat berpidato dan kurangnya pengetahuannya mengenai masalah penting nasional dan luar negeri ketika ia bergabung sebagai pendamping John McCain dalam upaya yang gagal sebagai calon Wakil Presiden pada 2008.
Penampilannya di The Glenn Bleck Program dilakukan di tengah jadwal sibuk Sarah, yang kini sedang mempromosikan buku baru yang menyerang Presiden Barack Obama tentang pembaruan perawatan kesehatan dan kebijakan luar negeri.
Tutup akun
Sebelum Sarah, mantan Miss Universe dari Venezuela Alicia Machado harus menutup akun Twitternya setelah dicemooh karena ia tak bisa membedakan kedua Korea dengan China.
Peraih gelar Ratu Kecantikan 1996 tersebut, yang prihatin atas serangan artileri Korea Utara ke satu pulau Korea Selatan, ceroboh ketika mentweet perdamaian dunia melalui akunnya, @aliciamachado77.
“Malam ini aku mau mengajak kalian bergabung dengan aku dalam doa bagi perdamaian, bahwa semua serangan ini di antara negara-negara China tak membuat situasi kalian jadi buruk,” tulis Alicia pada Selasa larut malam (23/11).
Kekeliruannya memicu banyak posting yang bersifat menghina, sehingga Alicia menutup akunnya.
“Aku sekarang menghadapi banyak psikopat di akunku dan lebih baik aku memulai akun lain, salam,” Alicia pun menghilang dari Twitter, demikian laporan media Venezuela. Semua ini menjadi gambaran, banyak tokoh kurang memahami dunia di luar lingkungannya, apalagi jika berkaitan dengan pemahaman agama. [ant/hidayatullah.com]