Hidayatullah.com–Seorang pejabat senior Palestina hari Jumat (4/3) mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuntut agar kedali Israel atas 40% wilayah Tepi Barat terus diperpanjang.
Kepada Presiden Mahmud Abbas, Netahnyahu mengatakan agar penguasaan Israel atas beberapa persen wilayah Tepi Barat itu dimasukkan dalam perjanjian perdamaian. Demikian dikatakan anggota Komite Pusat Fatah Nabil Sha’ath kepada Radio Suara Palestina.
Netanyahu juga mengatakan kepada pemimpin Palestina bahwa dia tidak akan mau mendengar satu kata pun dari Abbas atau tentang perbatasan serta pengungsi, sampai Palestina setuju untuk mengakui Israel sebagai sebuah negara Yahudi dan perihal lain yang terkait dengannya.
Menurut Sha’ath, pihak Palestina menolak berbagai syarat yang diajukan Israel guna melanjutkan perundingan yang macet.
Dalam wawancara dengan Radio Palestina itu, Sha’ath mengecam veto Amerika Serikat atas resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi pengecaman terhadap pembangunan pemukiaman Yahudi oleh Israel. Dan mengatakan bahwa peran AS dalam perundingan damai telah berakhir.
Ditambahkakn pula oleh Sha’ath, Prancis dan Uni Eropa akan melanjutkan inisiatif perdamaiannya sendiri yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.*