Hidayatullah.com– Taiwan, hari Senin (11/11/2024), mengatakan sudah menutup penyelidikan terkait pager yang meledak di Libanon bulan September, menegaskan bahwa tidak ada warga atau perusahaan Taiwan yang terlibat.
Sumber-sumber keamanan sebelumnya mengatakan bahwa pager-pager yang meledak menggunakan nama Gold Apollo, sebuah perusahaan berbasis di Taiwan yang menegaskan bahwa mereka tidak membuat gawai tersebut. Pemerintah Taiwan juga mengatakan pager-pager itu tidak dibuat di Taiwan.
Pihak kejaksaan Taipei, yang menyelidiki kasus tersebut, dalam sebuah pernyataan mengatakan pager model AR-924 yang meledak di Libanon dibuat, diperdagangkan, dan dikirimkan oleh sebuah perusahaan bernama Frontier Group Entity, dan dibuat di luar Taiwan. Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Gold Apollo telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut untuk menggunakan merek dagang Apollo.
“Tidak ada bukti konkret aktivitas kriminal ditemukan dalam kasus ini, dan tidak pula ada individu-individu tertentu yang terlibat dalam aktivitas kriminal, setelah dilakukan penyelidikan menyeluruh,” kata pihak kejaksaan dalam sebuah pernyataan.
Kejaksaan sebelumnya mengkonfirmasi bahwa pihaknya menanyai presiden dan pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, dan seorang wanita bernama Teresa Wu, satu-satunya pegawai sebuah perusahaan bernama Apollo Systems Ltd.
Dalam pernyataannya, kejaksaan mengatakan Wu bertindak sebagai penghubung dengan Frontier, tetapi tidak ada bukti bahwa dia sudah mengetahui sebelumnya atau ambil bagian dalam konspirasi atau melakukan kolaborasi berkaitan dengan insiden ledakan tersebut.
Kejaksaan mengakui bahwa ada sejumlah informasi yang mereka tidak ketahui, termasuk perihal identitas sesungguhnya dari pegawai Frontier yang berkomunikasi dengan Wu.
Kejaksaan mengatakan bahwa ada satu orang yang disebut sebagai “T” yang diguga pimpinan Frontier, sementara seorang lainnya disebut sebagai “M” yang diduga merupakan direktur pemasaran Frontier.
Gold Apollo mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya baru saja melihat pernyataan kejaksaan, dan belum dapat memberikan komentar lebih lanjut.*