Hidayatullah.com—Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah gelar Silaturahim Nasional (SILATNAS) Dai Komunitas, Launching Mualaf Learning Center (MLC), Workshop Modul dan Pedoman MLC pada Selasa sampai Rabu (12-13/11) di BPMP DKI Jakarta.
Hadir menyampaikan amanah, Ketua PP Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim menyebut kegiatan ini merupakan agenda penting untuk memperkuat ikatan satu sama yang lain.
“Ini juga bagian cara untuk memperpanjang umur kita,” kata Saad.
Umur dalam konteks silaturahim LDK ini harus disertai dengan amal kebajikan yang kian banyak. Kiai Saad Ibrahim mengingatkan supaya umur panjang yang diberikan Allah SWT jangan digunakan dengan sia-sia. Umur panjang juga bisa dimaknai lebih luas, tidak hanya usia kehidupan.
Dalam silaturahim, katanya, d idalamnya terdapat rahmat yang tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Selain itu juga terdapat harapan dan doa untuk mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
“Oleh karena itu silaturahim ini kita jadikan untuk saling kenal, saling tahu sama lain lalu kemudian kita bangun jaringan. Ketika jaringan sudah terbangun kemudian kita usahakan membangun kekuatan,” ungkapnya.
Kiai Saad berharap setelah diselenggarakannya agenda ini, jaringan lintas LDK di setiap tingkatan terbangun lebih kuat dan baik. Selanjutnya juga berdampak pada penguatan gerakan yang manfaatnya dirasakan oleh banyak pihak.
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchammad Arifin menekankan supaya dakwah komunitas tidak hanya bergema di dunia nyata, tapi juga dunia maya melalui pemanfaatan media sosial maupun media daring lainnya.
Hal itu penting, sebab dunia yang dihadapi Muhammadiyah sekarang tidak hanya dunia nyata.
Selain itu, Arifin juga menyampaikan supaya ada penguatan dan apresiasi untuk da’i yang bertugas di kawasan-kawasan khusus, maupun yang menggarap komunitas khusus. Menurutnya, mereka ganda terdepan gerakan dakwah Muhammadiyah.
“Kita juga ayo membangunkan LDK yang tidur nyenyak. Jangan sampai hanya bangun ketika Rakernas, lalu setelahnya tidur lagi,” kata Arifin.
Arifin menilai saat ini perlu ada pengorganisasian yang lebih kuat dalam menggerakkan LDK di berbagai level tingkatan. Sebab jaringan organisasi yang kuat berimplikasi pada suksesnya gerakan dakwah komunitas lokal.
Sementara itu, kepada dai atau mubalig dakwah komunitas supaya datang ‘menjemput bola’. Tidak boleh mubalig dakwah komunitas menunggu, dan berharap mendapat perlakuan lebih, karena suasana komunitas sasaran dakwah khas.
Pada pembukaan ini juga dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) antara LDK PP Muhammadiyah dengan Lazismu Pusat tentang program mualaf. Selain itu juga penyerahan bantuan dari Lazismu ke LDK sebesar Rp. 1,2 miliar, penyerahan bantuan dari Permata Syariah Rp. 50 juta.*