Hidayatullah.com—Generasi Z atau lebih dikenal sebagai Gen-Z, sering disebut sebagai digital native. Pada Ratih Puspa S Sos MA PhD hadir sebagai pemateri. Seminar ini terselenggara pada Kamis (21/11/2024) di Aula Siti Parwati Kampus Dharmawangsa – B Universitas Airlangga (UNAIR).
Gen-Z merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dalam era teknologi maju. Karenanya, mereka memiliki cara yang sangat berbeda dalam memahami dan memproses informasi daripada generasi sebelumnya.
“Gen-Z adalah mereka yang lahir dalam dunia yang penuh teknologi, sehingga keterampilan digital mereka jauh lebih berkembang, “ demikian disampaikan dosen komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Ratih Puspa Ssos MA PhD dalam seminar bertajuk “Peran Gen-Z dalam Menyukseskan Pilgub Jatim Tahun 2024”, yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Ratih menjelaskan Gen-Z juga terkenal sebagai generasi yang vokal terhadap isu-isu penting seperti kesehatan mental, lingkungan, dan keberlanjutan. Ia juga menyoroti Gen-Z sebagai generasi tanpa batas, baik secara teknologi maupun ideologi.
“Gen-Z ini sangat independen. Mereka paham isu-isu sosial dengan melibatkan media sosial yang mereka gunakan,” sambungnya.
Pada diskusi ini, Ratih mengungkapkan bahwa terdapat anggapan Gen Z kurang tertarik dengan politik.
“Keterlibatan dan peran Gen-Z dalam politik sering disalahartikan. Mereka sebenarnya terlibat, hanya saja dengan cara yang berbeda. Mereka lebih memilih media sosial sebagai sarana berpolitik dan mendukung isu-isu yang relevan bagi mereka,” jelasnya.
Ratih memaparkan, populasi Gen-Z yang begitu besar di Indonesia membuat generasi ini menjadi segmen pemilih yang signifikan.
“Penting bagi pelaku politik untuk memahami kebutuhan dan preferensi Gen-Z. Ketika ingin menarik perhatian Gen Z, pelaku politik harus menggunakan pendekatan yang relevan seperti media sosial dan konten yang menarik,” terang Ratih.
Sebagai penutup, Ratih menegaskan Gen-Z adalah masa depan bangsa. “Jika kita ingin meraih mereka, kita juga harus memahami mereka, bukan sebaliknya,” pungkas Ratih.*