Hidayatullah.com–Pihak berwenang Mesir hari Senin (26/10/2015) menangkap sekretaris jenderal dari Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Al-Ikhwan Al-Muslimun, saat berusaha meninggalkan negara itu menuju Libya. Demikian kata sumber-sumber keamanan kepada kantor berita resmi MENA.
Hussein Ibrahim, sekjen PKK, bersama tokoh Al-Ikhwan bernama Al-Refai Hassan, berusaha meninggalkan Mesir melalui Matrouh yang berbatasan dengan Libya.
Aparat menemukan mata uang asing bersama kedua orang yang ditangkap itu, kata sumber keamanan kepada MENA tanpa menyebutkan berapa jumlahnya.
Kamis malam pekan lalu, pengusaha kaya Al-Ikhwan Hassan Malek ditangkap di rumahnya di Pemukiman Kelima di kawasan Kairo Baru dengan tuduhan berusaha merusak perekonomian Mesir dengan cara melarikan uang, terutama mata uang asing, ke luar negeri. [Baca: Pemerintah Mesir Tuduh Pengusaha Ikhwan Selundupkan Uang Asing ke Luar Negeri]
Sejak Muhammad Mursi dilengserkan dari kursi kepresidenan pada Juli 2013, ratusan pemimpin, tokoh, anggota serta pendukung Al-Ikhwan ditangkap aparat.
Al-Ikhwan Al-Muslimun dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Mesir pada Nopember 2013.*