Hidayatullah.com—Sebuah proyek pembangunan komunitas Islam di Josephine, Texas, Amerika Serikat (AS) memicu kontroversi ketika Gubernur Texas Greg Abbott secara terbuka menentang pembangunan perumahan tersebut, dengan mengklaim bahwa perumahan tersebut akan dikelola oleh sebuah masjid.
Abbott menyatakan di media sosial bahwa hukum Syariah tidak diizinkan di Texas dan mengklaim bahwa East Plano Islamic Center (EPIC), yang mempelopori proyek pembangunan di lahan seluas 400 hektar, sedang mencoba menciptakan kota Islam.
Ia juga mengklaim telah terjadi pelanggaran undang-undang perumahan dan keuangan, dan mengecam pusat Islam tersebut atas dugaan penguburan ilegal.
Namun, EPIC membantah semua tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa komunitas tersebut dirancang untuk semua orang tanpa memandang agama.
Imam Masjid EPIC, Nadim Bashir, mengatakan konsep syariah yang dikritik hanya mencakup pedoman moral seperti kejujuran, mengurus keluarga, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Bukan memaksa orang lain untuk mengikuti hukum agama Islam, seperti yang digambarkan gubernur. Mengapa dia mengarang cerita yang tidak pernah kita ceritakan?”
“Kami akan selalu beroperasi sesuai dengan hukum Amerika Serikat dan negara bagian Texas,” katanya kepada New York Times.
Meskipun belum ada rencana resmi yang diajukan, penyelidikan dari berbagai lembaga pemerintah negara bagian telah dimulai.
Situasi ini juga memicu gelombang kebencian anti-Muslim.
Pengacara terkemuka Dan Cogdell, yang mewakili EPIC, menyamakan reaksi terhadap proyek tersebut dengan sentimen Islamofobia pasca-9/11.
“Tidak ada tindak kejahatan yang terjadi di sini,” tegas Cogdell, seorang pengacara pembela pidana berpengalaman yang ditunjuk oleh Islamic Center untuk membela pembangunan tersebut.
Sementara itu, beberapa pemimpin agama setempat, termasuk pendeta gereja, maju untuk membela komunitas Muslim.
Mereka menyatakan bahwa komunitas Muslim adalah tetangga yang baik dan banyak berkontribusi terhadap masyarakat setempat, termasuk melalui bank makanan, layanan medis keliling, dan tempat penampungan musim dingin.
Kontroversi tersebut juga memaksa EPIC untuk menghentikan sementara layanan pemakaman setelah diperintahkan untuk melakukannya oleh Komisi Layanan Pemakaman Texas, tetapi mereka tetap berkomitmen pada prinsip keterbukaan dan kerja sama.*