Hidayatullah.com– Pihak berwenang di Aljazair, hari Jumat (2/5/2025), menghentikan siaran kanal televisi Echorouk News TVselama 10 hari, setelah media elektronik itu menggunakan bahasa yang menghina para migran asal Afrika di lama Facebook.
Unggahan bernada rasis dan merendahkan itu ditulis di laman Facebook Echorouk News TV setelah aparat kepolisian melakukan operasi penyergapan ke sebuah lokasi di mana para migran asal sub-Sahara Afrika ditahan.
Otoritas penyiaran ANIRA menyebut unggahan itu merupakan pelanggaran “sangat serius”, lansir AFP.Laporan tersebut mengandung “istilah rasis dan diskriminatif, serangan terhadap martabat manusia, ujaran kebencian terhadap kelompok orang dari ras tertentu,” kata ANIRA yang menuntut kanal televisi tersebut membuat permohonan maaf.
Puluhan ribu migran Afrika tak berdokumen menjadikan Aljazair sebagai batu loncatan mereka untuk menyeberang ke Eropa.
Di antara migran Afrika itu ada yang berharap mendapatkan pekerjaan di Aljazair, negara tetangga mereka di bagian utara Benua Afriska.
Sejak awal April, Aljazair sudah mengusir sekitar 5.000 orang Afrika ke negara tetangga Niger, menurut laporan kanal berita pemerintah. Kira-kira setengah dari mereka berasal dari Niger.*