Hidayatullah.com– Penerbangan repatriasi satu per satu mendarat di Tel Aviv di tengah konflik dengan Iran, tetapi ribuan warga Israel masih terdampar di berbagai negara seperti Bulgaria.
Sebanyak 13 penerbangan repatriasi dijadwalkan tiba pada hari Rabu dari Larnaca ke Israel, sembilan ke Haifa dan empat ke Tel Aviv, menurut operator bandara di Siprus. Dua penerbangan dari Siprus mendarat ibu kota Tel Aviv pada Rabu pagi (18/6/2025), lapor Euronews.
Wilayah udara Israel ditutup sejak Zionis melancarkan serangan atas Iran pada hari Jumat. Iran membalasnya dengan menembakkan rudal dan drone.
Kementerian Transportasi Israel mengatakan sekitar 150.000 warga Israel saat ini berada di luar negeri, sekitar sepertiganya berusaha untuk pulang.
Banyak warga Israel yang terdampar di luar negeri tertahan di Siprus, negara Uni Eropa yang posisinya terdekat dengan Israel. Pesawat dari tiga maskapai penerbangan Israel diarahkan ke Larnaca sejak konflik dengan Iran dimulai tahun lalu.
Setidaknya 400 warga negara Israel dilaporkan terdampar di sepanjang pantai Laut Hitam Bulgaria.Galid, turis Israel, tidak tahu kapan dia dan keluarganya akan dapat pulang ke Israel.
“Kami tidak bisa kembali sekarang. Kami tidak bisa. Kami harus tinggal di sini bersama anak-anak dan menunggu. Tidak ada yang bisa dilakukan sekarang. Itu saja. Ini perang,” kata Galid kepada Euronews.
Dua turis Israel lainnya, Eden dan Itai, menampik kemungkinan terbang ke Yordania atau Mesir kemudian memasuki wilayah Israel lewat darat karena mereka memiliki anak kecil.
Hotel-hotel di mana banyak warga Israel terdampar di Bulgaria dikawal banyak petugas kepolisian.
Maskapai penerbangan nasional Israel El Al bermaksud mengoperasikan puluhan penerbangan untuk memulangkan warga Israel dari berbagai ibu kota Eropa seperti Athena, Roma, dan Paris. Maskapai yang lebih kecil seperti Arkia akan memulangkan warga negara Israel dari Yunani, Siprus, dan Montenegro, sementara Israir menjemput turis Israel yang terlantar di Siprus, Yunani, dan Bulgaria.
Namun, penerbangan penumpang masih belum diberangkatkan dari Israel, yang berarti puluhan ribu turis asing saat ini terdampar di Israel.*