Hidayatullah.com– Suhu udara yang tinggi di sejumlah daerah di Jepang hari Rabu (18/6/2025) mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan bahaya sengatan hawa panas, sementara di Tokyo puluhan orang meminta perawatan medis.
Suhu panas biasa menjadi sorotan media di Jepang, yang pada bulan Juni ini mencatat panas menyengat di 14 kota. Badan Meteorologi Jepang mengatakan sihu udara di pusat kota Tokyo mencapai 34,4 derajat Celsius.
Para dokter merawat sedikitnya 57 orang yang jatuh sakit akibat sengatan hawa panas di Tokyo pada hari Rabu (18/6/2025), sehingga total jumlah pasien yang dirawat sejak Selasa menjadi 169.
Pekan ini saja, sedikitnya tiga kematian berkaitan dengan hawa panas dilaporkan terjadi di luar Tokyo.
Sebagian penduduk Tokyo menggunakan pakaian dan perlengkapan penangkal hawa panas seperti selendang pendingin dan payung.
“Saya merendamnya di dalam air lalu melingkarkannya di leher. Rasanya menyegarkan. Dan saya juga menggunakan payung ini. Payung ini menghalangi cahaya dan panas sehingga terasa lebih sejuk,” kata Junko Kobayashi, wanita berusia 73 tahun yang berbicara kepada AFP, sambil menunjukkan syal yang dipakainya.
Warga lanjut usia lainnya mengatakan mereka berusaha untuk bersantai agar tidak terkena risiko sengatan panas, sementara Naoki Ito yang berusia 80 tahun mengaku minum air secara teratur.
“Saya tidak meneguk air banyak-banyak, cukup minum sedikit-sedikit saja. Itu yang penting diingat,” kata Ito.
Setiap musim panas, otoritas Jepang mengeluarkan peringatan masyarakat terutama bagi orang lanjut usia, untuk mencari perlindungan di ruangan ber-AC guna menghindari sengatan panas.
Kurun lima tahun terakhir warga manula mencakup lebih dari 80 persen kematian akibat hawa panas.*