Hidayatullah.com – Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu terpaksa membatalkan rencana kunjungannya ke Azerbaijan awal minggu ini setelah Turki menolak mengizinkan pesawatnya memasuki wilayah udaranya, menurut laporan media.
Gembong zionis itu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perang di Gaza, seharusnya melakukan perjalanan ke Baku untuk berunding dengan Presiden Ilham Aliyev pada hari Rabu dan berada di sana hingga akhir pekan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, kantornya mengatakan bahwa kunjungan tersebut telah dibatalkan, dengan alasan “jadwal politik dan keamanan yang ketat” dan perkembangan di Gaza dan Suriah.
Namun, laporan oleh media lokal Walla mengatakan bahwa perjalanan tersebut dibatalkan setelah Turki menolak memberi izin pesawat perdana menteri tersebut untuk menggunakan wilayah udaranya.
Tim Netanyahu menjajaki penggunaan rute alternatif melalui Yunani dan Bulgaria tetapi akhirnya memutuskan untuk membatalkan kunjungan tersebut karena waktu penerbangan yang lebih lama, kata Walla.
Ketegangan antara Turki dan ‘Israel’ mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun belakangan akibat perang genosida zionis di Gaza dan agresinya di Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berulangkali mengkritik keras Netanyahu dan entitas zionis atas tindakan mereka di Palestina dan Suriah.
Pada 2023, Ankara menarik duta besarnya dari Tel Aviv dan menangguhkan semua perdagangan dengan ‘Israel’ pada 2024.
Turki pada hari Jumat membantah laporan media Iran bahwa mereka telah memberikan izin bagi pesawat Wing of Zion milik Netanyahu untuk memasuki wilayah udaranya.
“Klaim bahwa izin terbang diberikan di wilayah udara Turki untuk pesawat perdana menteri Israel sama sekali tidak benar. Tidak ada permintaan yang diteruskan kepada kami,” media Turki mengutip pernyataan juru bicara kementerian luar negeri.
Pada bulan November, Presiden ‘Israel’ Isaac Herzog terpaksa membatalkan kunjungannya ke Azerbaijan untuk menghadiri KTT iklim COP29, yang menurut kantornya karena “pertimbangan keamanan”.
Media Azerbaijan melaporkan pada saat itu bahwa Ankara telah menolak akses pesawatnya ke wilayah udara Turki meskipun ada upaya lobi dari Baku.
Azerbaijan menjalin hubungan dekat dengan kedua negara dan dikabarkan memediasi pembicaraan antara pejabat Turki dan ‘Israel’ untuk meredakan ketegangan di Suriah.*