Hidayatullah.com– Melarang para murid ikut-ikutan merayakan hari kasih sayang versi budaya Barat setiap 14 Februari itu penting.
Yang lebih penting lagi, membangun kesadaran mereka tentang perlu atau tidaknya, serta apa untungnya, jika merayakan Valentine’s Day.
“Sehingga kita tidak selalu disibukkan dengan mengantisipasi sesuatu yang sudah berulang-ulang dilakukan,” kata pengurus Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Isa Anshori, saat dihubungi hidayatullah.com, Selasa (09/02/2016).
Belakangan ini, sejumlah pemerintah daerah maupun diknas mengeluarkan surat edaran larangan merayakan Valentine’s Day. Isa mengapresiasi langkah tersebut.
Melengkapi itu, menurutnya, perlu juga diimbangi dengan kegiatan-kegiatan pembangunan karakter bagi anak.
“Surat edaran itu tak cukup kalau kemudian tak diimbangi dengan kegiatan-kegiatan pembangunan karakter dan jati diri pelajar dalam proses kesehariannya,” ujar Isa.
Menurutnya, melarang seseorang melakukan sesuatu bisa mendorongnya mencuri-curi kesempatan untuk melakukan hal itu.
Maka ia menyarankan, sebaiknya pihak sekolah, dinas pendidikan, atau instansi terkait memberi muatan lain terhadap sesuatu yang baik untuk dilaksanakan.
“Misalnya mengarahkan anak-anak pada kegiatan positif yang bertema solidaritas dan gotong royong,” ungkapnya.* Yahya G Nasrullah