Hidayatullah.com– Dalam laporan tahunan untuk 2024, badan intelijen Jerman Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi (BfV) mengungkap bahwa pihaknya memantau kenaikan signifikan jumlah ekstremis tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah ekstremis sayap kanan naik sekitar 23% menjadi 50.250 dalam kurun satu tahun, antara lain karena kenaikan jumlah anggota partai kanan-jauh Alternative für Deutsch (AfD).
Menurut laporan tersebut, sebanyak 20.000 anggota partai yang dikenal rasis dan anti-Islam itu dikategorikan sebagai ekstremis sayap kanan potensial tahun lalu.
Pada bulan November 2024, AfD menyatakan bahwa partainya memiliki 50.000 anggota.
Bulan lalu, BfV mengklasifikasikan AfD secara keseluruhan sebagai “ekstremis” berdasarkan laporan para ahli setebal 1.100 halaman. Dengan kategori itu BfV bisa melakukan pemantauan lebih mendalam terhadap partai tersebut. Namun, AfD menggugat keputusan tersebut.
Sementara itu, jumlah ekstremis sayap kanan yang diklasifikasikan brutal naik lagi tahun lalu, sebanyak 800, sehingga tital menjadi 15.300, lansir DW Selasa (10/6/2025).
BfV juga melihat adanya kenaikan gerakan yang disebut Reichsbürger (“Reich Citizens”). Menurut laporan dinas intelijen Jerman itu, kelompok itu berpotensi naik 1.000 anggotanya menjadi total 26.000 orang.
Reichsbürger tidak mengakui Republik Federal Jerman sebagai sebuah negara. Mereka juga menolak struktur demokrasi dan konstitusional, seperti parlemen, undang-undang dan pengadilan. Mereka menolak untuk membayar pajak, kontribusi keamanan sosial atau denda.*