Hidayatullah.com– Para staf non-esensial di Kedutaan Amerika Serikat beserta tanggungan mereka dievakuasi dari Baghdad, menyusul kabar rencana serangan Israel atas Iran.
Perintah evakuasi itu muncul di saat perundingan AS tentang program nuklir Iran menemui jalan buntu beberapa hari terakhir.
Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff masih direncanakan akan bertemu delegasi dengan Iran guna membahas program nuklir Teheran pada hari Ahad kata sejumlah pejabat kepada stasiun televisi CBS.
Witkoff akan bertemu Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Muscat, lapor Axios.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada BBC, “Kami terus menimbang postur personel yang tepat di semua kedutaan kami.”
“Berdasarkan analisis terbaru, kami memutuskan untuk mengurangi jejak misi kami di Iraq.”
Berbicara di Kennedy Center, US President Donald Trump mengatakan kepada para reporter bahwa warga Amerika diimbau untuk meninggalkan kawasan itu “karena tempat itu bisa jadi berbahaya, dan kita lihat apa yang akan terjadi.”
Trump juga menegaskan lagi bahwa AS tidak ingin Iran mengembangkan senjata nuklir. “Kami tidak akan membiarkannya,” kata Trump seperti dilansir BBC Rabu (11/6/2025).
Sebagaimana diketahui Trump pernah mengatakan bahwa apabila Iran bersikukuh untuk mengembangkan nuklir, maka AS akan mempersilahkan Israel untuk menggempur Iran.
Pada hari Senin (9/6/2025), dewan gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memulai pertemuan di Wina, Austria, untuk membahas program nuklir Iran dan isu-isu lainnya.
Pertemuan digelar setelah IAEA merilis sebuah laporan yang mengkritik sikap kerja sama Iran yang “kurang dari memuaskan”, terutama dalam penjelasan soal kasus lama temuan bahan nuklir di sebuah lokasi yang tidak dilaporkan (diakui) Teheran.
Iran menyebut laporan IAEA tersebut tidak berimbang, mengatakan bahwa organisasi itu mengandalkan “dokumen palsu” yang disodorkan Israel.
Teheran selalu menegaskan bahwa pengayaan uranium yang dilakukannya adalah untuk kepentingan penyediaan energi bagi masyarakat, bukan untuk pembuatan senjata atom.
Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengatakan negaranya akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di Timur Tengah apabila perundingan nuklir itu gagal dan Trumo memerintahkan serangan militer terhadap Iran.
Sekitar 2.500 tentara AS saat ini ditempatkan di Iraq, menurut Pentagon.*