Hidup kita sebagai manusia tidaklah lama, hanya beberapa tahun yang dapat dihitung saja dan selanjutnya kita akan kembali kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi waktu yang sebentar tersebut terkadang terasa lama, jika kita tidak mengisinya dengan kesibukan yang bermanfaat. Dan juga akan hilang keberkahannya, jika tidak diisi dengan iman dan takwa.
Di antara bentuk ketakwaan yang kini sering tidak terwujud, wahai saudaraku, adalah memeriksa setiap berita yang kita dapat dan kita terima, sebelum kita mempercayainya dan sebelum kita menyebarkannya ke tengah masyarakat, ke relung-relung keluarga kita, kepada teman dan kerabat kita.
Perintah Allah Untuk Memeriksa Kebenaran Berita
Secara akal sehat dan secara keumuman kehidupan manusia, adab yang sering terlupakan ini sudah pasti dapat dipastikan kebaikannya dan manfaatnya. Ya, siapa sih yang bisa menolak betapa baiknya konsep untuk melakukan verifikasi kebenaran berita sebelum mengedarkannya kepada publik?
Tentunya tidak ada dan semua sepakat. Karenanya, secara logika saja kita sudah barang tentu perlu melakukan jika ada berita yang datang kepada kita.
Adapun secara sisi agama, dari segi dalil, Allah telah menyampaikan perlunya melakukan verifikasi berita terutama jika datang dari orang fasik, sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” [QS: al-Hujurat ayat 6]
Kita sebagai ummat Islam sudah barang tentu harus tunduk kepada aturan Allah dan Rasulnya dalam semua lini kehidupan. Termasuk dalam hal verifikasi berita ini pun, sudah seharusnya kita tunduk kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Terlebih lagi jika berita tersebut datang dari orang yang dikenal sebagai orang fasik, yang senang berbuat kerusakan di muka bumi, maka sudah barang tentu lebih wajib lagi untuk diperiksa.
Bahaya Tidak Melakukan Verifikasi Berita
Bahaya yang pertama dan tentunya paling utama jika tidak melakukan verifikasi berita adalah berkurangnya iman kita. Hal ini dikarenakan jika kita melanggar perintah Allah untuk melakukan verifikasi berita, terlebih berita dari orang fasik, maka kita mengabaikan ayat tersebut. Orang fasik di sini mencakup orang fasiq kecil dalam artian suka berbuat dosa, juga termasuk orang yang fasiq besar dalam artian pelakuk kekufuran yang mengeluarkannya dari agama Islam [almanhaj]
Kemudian bahaya selanjutnya dari sikap tidak atau enggan melakukan verifikasi berita ini adalah, bisa menjadi salah satu jalan timbulnya fitnah terhadap orang lain, timbulnya permusuhan di antara sesama, juga timbulnya berbagai kerusakan lainnya yang mungkin tidak terbayangkan dan tidak pernah direncanakan sebelumnya – sebelum berita bohong tersebut tersebar.
Tentu kita tidak ingin hal-hal buruk tersebut terjadi, tentu kita juga tidak ingin berkurang iman kita, juga kita tentunya tidak ingin mendapat dosa dari menyebarnya informasi yang tidak benar di masyarakat. Sungguh sangat berat dosa kita jika menjadi agen penyebar keburukan di masyarakat.
Maka saudaraku, periksalah dengan teliti sebelum engkau mempercayai dan menyebarkan berita. Agar engkau tidak menyesal kelak di akhirat. []