Hidayatullah.com–Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah menyimpan potensi yang sangat besar, sumber gas yang membuat kota ini menajadi sibuk bebenah karena “tamu” datang silih berganti baik sebagai wisatawan, maupun sebagai investor. Perusahan Nasional dan manca negarapun yang sudah mulai beroperasi di kota ini.
Syukuran Aminuddin Amir, nama bandar udaranya yang kapasisitasnya masih sangat kecil tapi cukup padat karena ada tiga maskapai penerbangan silih berganti, meskipun pesawatnya jenis kecil; Foker dan Boieng type 368 yang berkapisat 36-50 orang. Letak bandaranya sangat strategis, dan indah karena begitu turun dari pesawat aroma laut langsung terasa begitu pula pemandangan pegunungannya yang masih hijau seolah sebuah lukisan nan indah.
Sepanjang perjalanan dari bandara ke kota menelusuri pesisir pantai pasir putih yang airnya jernih membiru, setibanya di pusat kota terlihat pula hiruk pikuk masyarakat menunjukkan kota yang cukup hidup perekonomiannya.
Di kota inilah Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dilaunching oleh Wakil Bupati Kabupaten Luwuk pada hari Sabtu (10/03/2012), lalu dirangkaikan Seminar Zakat dengan tema “Zakat Memberdayakan Ummat”, hadir Direktur Eksekutif BMH dan Kementerian Agama Kab Luwuk serta Asisten dua Bupati Luwuk selaku pembicara.
BMH Luwuk, diharapkan mampu memanfaatkan potensi zakat yang cukup besar di kota ini. Pemerintah juga berharap agar kehadiran BMH mampu menggali dan memanfaatkan potensi tersebut dalam rangka membangun ummat di kota ini.
Dari data yang disamapaikan oleh Asisten Dua Bupati Kab Luwuk dan Kementerian Agama Kabupaten Luwuk bahwa potensi zakat berkisar 46 Miyard pertahun, namun yang dapat dihimpun oleh Bazda Luwuk baru sekitar 700 Juta tahun 2011.
Maka kehadirian BMH yang memiliki banyak da’i diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada ummat Islam di Luwuk agar kesadarannya untuk berzakat lebih meningkat. Potensi Zakat ini diperkuat dengan adanya berbagai perusahaan termasuk DSLNG dan Batu Bara yang telah memulai beroperasi di Luwuk.
Kehadirian BMH untuk melakukan pengelolaan zakat secara professional dan taransparan akan mampu menggugah masyarakat dan perusahaan bertaraf Internasional. Maka harapan kami kiranya seluruh jajaran Pemda Kabupaten Luwuk serta tokoh agama dan masyarakat dapat memberi dukungan dan arahan kepada BMH cabang Luwuk, agar dapat menjalankan amanah sebagai LAZ yang dapat mewujudkan cita-citanya yakni terwujudnya masyarakat yang bermartabat, kata direktur Eksekutif BMH Wahyu Rahman
Sejak berdirinya BMH sebagai lembaga amil zakat (LAZIS) di tahun 2001 telah mendapat kepercayaan dan apresiasi dari masyarakat berupa penganugrahan dari MURI, dan IMZ, dan telah bersetifikat ISO 9001:2008.
Begitupula bahwa setiap tahun BMH diaudit oleh akuntan publik, semua ini dilakukan dalam rangka menuju lembaga amil zakat yang terpercaya dan terdepan dalam mengelolah dana ummat.*