Hidayatullah.com– Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, menyampaikan pesannya kepada para calon mahasiswa Universitas Islam Madinah (UIM), dalam acara pengarahan dan pelepasan penerima beasiswa UIM-Kerajaan Saudi Arabia itu di Masjid Agung At-Tin TMII, Jakarta, Senin (02/10/2017).
“Kita adalah duta bangsa dari Indonesia, mohon jaga nama baik Indonesia, karena kita tidak bisa keluar dari keindonesiaan kita. Kembali ke Tanah Air, kita harus merawat Indonesia karena Indonesia bangsa agamis. Kita harus mewujudkan kedamaian di antara kita, tidak boleh saling menyalahkan dan mengkafir-kafirkan seseorang dengan ilmu kita,” pesan Menag Lukman.
Lukman berharap, kerja sama yang baik antara Kerajaan Saudi Arabia dengan Indonesia lebih ditingkatkan lagi. Harapannya juga, ke depannya nanti adanya beasiswa buat mahasiswa putri akan tetapi ada mahromnya, karena pondok pesantren juga kekurangan tenaga guru/pengajar ustadzah putri.
Baca: Belajar di Kota Nabi Madinah, sebagai Nikmat sekaligus Amanah
Sementara dari pihak Kantor Atase Agama Saudi Arabia berpesan kepada calon mahasiswa Indonesia yang akan belajar di UIM agar memperbaiki niat yang tulus dan ikhlas karena Allah.
Dipesankan pula agar bersungguh-sungguh dalam belajar dengan memperbanyak menulis dan murajaah pelajaran, mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan, berakhlak, dan jangan lupa untuk shalat malam.
Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan pengarahan oleh senior-senior UIM.
Misalnya pesan dari Alwansyah, agar para penerima beasiswa menjauhi perbuatan yang dilarang Allah ketika berada di Madinah dan begitu pun di lain tempat.
Serta dipesankan agar menjaga kesehatan, seperti membiasakan makan kurma 7 biji di pagi hari dan 7 biji di malam hari, membiasakan minum air hangat, dan makan malam sebelum jam 9 ke atas.
Baca: Menag dan Dubes Saudi Lepas Calon Mahasiswa Universitas Islam Madinah di Jakarta
Sementara Ustadz Zaitun Rasmin berpesan agar mereka harus memperhatikan ijtihad dan jangan sampai ada perpecahan di antara mahasiswa di UIM, khususnya mahasiswa sesama Indonesia. Jangan cepat-cepat menyebarkan berita, karena berita sekarang banyak yang bohong (hoax) kata dia.
Sedangkan pesan KH Bachtiar Nasir, mereka harus kompak, bersatu, dan bertaawun. Mempersiapkan jiwa dengan baik, bersungguh-sungguh, dan berjamaah. Serta jangan ada keegoisan dan sombong dalam diri mereka.
Calon mahasiswa UIM itu pun dipesankan agar menjadi orang yang tawadu dan penyabar, serta mendahulukan keimanan sebelum mempelajari al-Qur’an. Dan jangan menjadi orang yang dzalim. Karena sudah mendapat kursi perkuliahan, maka mereka harus belajar dengan sungguh sungguh.* Kiriman Muhammad Fadhlul Mujahid