Hidayatullah.com- Ketua Departemen Luar Negeri Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah, Haji Naspi Arsyad mengunjungi sejumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Islam Madinah (UIM), Madinah, Arab Saudi dalam rangkaian perjalanan umrohnya. Kepada para mahasiswa, dia berpesan untuk tidak meninggalkan tahajud.
Selama dua hari di Madinah, Kamis-Jumat (7-8/2/2013), Ustadz Naspi, demikian ia akrab disapa sempat mengadakan pertemuan silaturrahim sebanyak dua kali dengan para santri yang sedang menempuh studi di Kota Nabi tersebut.
Dalam silaturrahim tersebut, dia berpesan agar santri-santri Hidayatullah di Madinah bisa memaksimalkan kesempatan emas berada di Kota Nabi dengan memperbanyak ibadah dan menuntut ilmu.
“Keberadaan antum (kalian) di sini harus disyukuri dengan kesungguhan beribadah dan menuntut ilmu. Tidak semua orang diberi kesempatan untuk menetap lama di sini,” kata Ustadz Naspi dalam pesan pembukanya.
Titik berat yang diangkat pada poin ibadah adalah penguatan sholat malam (tahajjud) bagi para mahasiswa. Menurut Ustadz Naspi, sholat malam adalah kebutuhan seorang da’i, dan bagi santri Hidayatullah kalau tidak bangun malam dalam sepekan adalah musibah.
“Jangan tinggalkan sholat malam itu dan antum berada di Tanah Suci ini. Selain ia adalah perintah Allah dan sholat wajib pertama sebelum disyari’atkannya sholat lima waktu, ia juga menjadi ciri kepribadian seorang da’i,” terangnya.
Dalam segi akademik, ustadz yang juga alumni UIM ini berpesan kepada para santrinya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
“Karena tujuan antum ke sini adalah menuntut ilmu, maka perkuat tujuan itu dengan berusaha menjadi yang terbaik. Banyak para masyaikh kita di Masjid Nabawi dan di kampus UIM yang bisa antum serap dari mereka ilmu-ilmu syari’at,” lanjutnya.
Pertemuan Bulanan
Di samping pesan-pesan keilmuan, mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan ini juga menyampaikan pesan-pesan keormasan, sebagai bentuk perhatian dan kerinduan akan lahirnya generasi pelanjut risalah dakwah. Hal itu dirasa penting berhubung Hidayatullah adalah lembaga tarbiyah dan dakwah Islam berbasis kader.
Di akhir pertemuan tersebut, Ustadz Naspi memberi kabar gembira bahwa program Departemen Luar Negeri Hidayatullah untuk pertemuan dengan santri-santri Hidayatullah di Madinah ini akan dilaksanakan setiap bulannya.
“Insya Allah, kita agendakan pertemuan silaturrahim seperti ini diadakan setiap bulannya di Kota Madinah ini. Tentunya bukan saya terus yang mengisi, tapi akan datang asatidzah (para ustadz) kita lainnya dari Indonesia, insya Allah,” janjinya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Untuk diketahui, Hidayatullah mengutus tujuh mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di UIM dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini. Mereka berasal dari berbagai daerah, yaitu Muhammad Fadhli (Balikpapan), Muhammad Dinul Haq (Penajam Paser Utara), Ismail Mukhlish (Bontang), Luqmanul Hakim (Makassar), Muhammad Hamzah Fathul Qorib, Muhammad Izdiharuddin Ibrahim (keduanya bersaudara asal Ngawi) dan Asyiqin (Cilacap).
Ustadz Naspi sendiri membawa 20-an jamaah dalam perjalanan umroh. Mereka rombongan perdana dari travel haji dan umroh milik PP Hidayatullah yang belum lama ini berdiri.* Muhammad Dinul Haq/Kontributor hidayatullah.com di Madinah.