Hidayatullah.com–Konsep Tuhan yang diyakini seseorang atau suatu kaum sangat mempengaruhi nilai-nilai dan sudut pandang manusia dalam kehidupannya di dunia.
“Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh konsep Tuhan yang ada di dalam agamanya. Jika mereka berkeyakinan seperti orang Kristiani yang menganggap bahwa penyiksaan Yesus adalah demi penebusan dosa, maka jangan heran jika di abad-abad pertengahan di Eropa terjadi Inkuisisi yang terkenal kejam. Penyiksaan ini dilaksanakan sebagai penebusan dosa bagi orang-orang yang melanggar ketentuan Gereja,” ungkap penulis buku “Islam Liberal 101” Akmal Sjafril dalam perkuliahan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL untuk wilayah Jakarta diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Maret 2015 bertema “Tauhidullaah”.
Dalam perkuliahan yang digelar di Aula INSISTS di Kalibata, Jakarta Selatan ini, Akmal Sjafril juga membahas orang-orang yang mengganggap Tuhan itu tidak ada atau yang sering di sebut Ateis.
Menurut Akmal, pada hakikatnya Ateis hanyalah orang yang berusaha mengingkari sesuatu yang ada.
“Sebenarnya di dunia ini tidak ada seorangpun yang menganggap Tuhan itu tidak ada, karena orang Ateis saja jika nyawanya terancam akan banyak-banyak menyebut nama Tuhan. Sebab diam-diam, orang Ateis pun percaya Tuhan, ujarnya.
“Hidup tidak akan bermakna jika kita tidak mengenal Tuhan. Dengan mengenal Tuhan-lah hidup manusia memiliki makna,” ujar Akmal lagi.
Setelah menjawab beberapa pertanyaan dari peserta, Akmal juga mengajak semua peserta SPI untuk bisa menjadi inspirasi rasa syukur atas nikmat iman dan Islam ini, karena telah diperkenalkan terhadap Tauhidullaah.
Dengan konsep tauhidullaah tersebut, orang Islam telah mengenal konsep Tuhan yang jelas dan kuat, tidak seperti konsep Tuhan agama-agama lain yang di dalamnya banyak kerancuan dan kebingungan.*/Nurul Iman