Hidayatullah.com–Duta Besar Republik Indonesia untuk Maroko, Endang Dwi Syarief Syamsuri mengatakan peserta training perdana Emotional Spiritual Quotient (ESQ) di Bumi Afrika agar bersungguh-sungguh dan fokus dalam mengikuti pelatihan.
“Kunci utamanya adalah jadi diri sendiri dan fokus, jangan terganggu oleh aktivitas dari luar yang bisa mempengaruhi semangat untuk menimba ilmu dari pelatihan karena diperlukan kesungguhan dalam menjalaninya,” ujarnya ketika membuka pelatihan perdana ESQ di Benua Afrika.
Endang Dwi Syarief Syamsuri menyatakan hal itu ketika membuka training ESQ di ruang serba guna Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, ibukota Maroko, Senin (13/04/2015).
Dubes mengatakan bahwa pelatihan selama dua hari ini akan memberikan manfaat dan pihaknya yakin peserta akan lebih paham dalam menentukan arah dan menjalani hidup ke depan.
Training yang dihadiri oleh Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ LC, William Satriaputra, Ketua Korwil ESQ Eropa dan Kusnadi, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko ini diikuti 81 peserta.
Lima diantaranya adalah warga Indonesia yang bekerja di Maroko, dua warga Maroko, satu orang mahasiswa Malaysia dan sisanya adalah karyawan Kedubes RI dan mahasiswa Indonesia.
“Training yang mendapat dukungan penuh dari Kedubes RI di Maroko serta PCINU Maroko ini prosesnya tergolong cepat karena dari pertemuan di Belanda dan kurang dari tiga bulan sudah bisa terlaksana di pelopori ESQ Korwil Eropa yang merupakan training ke 15 yang kami selenggarakan di berbagai kota di Eropa tapi merupakan pertama di bumi Afrika,” kata William Satriaputra.
Mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan strata satu hingga tingkat doctoral dari berbagai universitas di Maroko, ujarnya, rela datang menempuh perjalanan dari berbagai kota di Maroko seperti Fez, Tanger, Essaouira, Cassablanca, Rabat hingga Marrakech yang jarak tempuhnya berkisar lima jam dari ibukota negara.
Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Leadership Center sependapat dengan Dubes Endang Dwi Syarif Syamsuri agar para peserta yang mengikuti training benar-benar membuka diri dan menjadi diri sendiri sehingga di tengah berbagai persoalan duniawi saat ini.
“Be yourself atau jadilah diri sendiri jangan hidup ikut-ikutan karena kalimat sederhana ini justru adalah yang paling murni yaitu membawa kita menyelesaikan masalah secara spiritual. Orang yang mendengarkan kata hati dan menjadi diri sendiri maka dipuncak pencarian jati dirinya akan menyadari bahwa dirinya adalah seorang hamba, seorang khalifah Allah sang pencipta manusia,” kata Ary Ginanjar.
Tentu saja be yourself dalam pelatihan ini adalah menjadi baik, berkualitas dan berguna untuk orang lain dan training pada 13-14 April 2015 ini menggabungkan tiga kecerdasan sekaligus yaitu kecerdasan spiritual (EQ) dan emosional (SQ) dan kecerdasan intelekual (IQ) dimana peserta akan merasakan dan menemukannya sendiri melalui penjelasan
“IQ adalah kemampuan intelektual, SQ akan menggiring peserta pada pertanyaan siapakah saya dan EQ akan memberikan kemampuan untuk merasakan dan menemukan sendiri bukan sesuatu yang diberikan,” kata Ary.
Pihaknya berharap dalam dua hari pelatihan peserta akan menemukan sendiri adanya sebuah keyakinan yang melahirkan nilai-nilai keberanian dan kebenaran sehingga menjadi keyakinan yang menghujam masuk ke dalam hati untuk menjadi diri sendiri dan memaknai be yourself secara positif.
Ary Ginanjar menyatakan kebahagiannya karena dukungan dari dukungan Duta Besar dan keluarga maupun para staf sangat besar, keseriusan ESQ Korwil Eropa dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) dan antusiasme peserta sangat mengikuti kegiatan ini juga diluar ekspektasi panitia.
“Jumlah peserta yang ditargetkan hanya 70 orang ternyata mencapai 81 orang, kalau di tanah air mudah dalam pelaksanaan maka menyelenggarakan training di luar negeri membutuhkan tekad dan semangat yang kuat karena berbagai keterbatasan. Tapi alhamdulilah dukungan tokoh NU yang juga menjadi pembina ESQ, Korwil Muenchen, Jerman dan para ATS dari alumni ESQ Eropa sangat membantu,” tandasnya.*/Hilda Sabri Suliatyo, [email protected]