Hidayatullah.com–Musibah kekeringan juga dialami oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur, tepatnya di daerah Flores Timur.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Mustami Nuhur Musim, musim kering di Pulau Adonara ini sifatnya tahunan. Kemarau yang dimulai Bulan Maret biasa akan ada hujan di Bulan Desember.
Kondisi inilah yang mendorong Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) membantu masyarakat di Adonara. Maka atas dukungan segenap pihak, terutama dari donatur BMH memberi bantuan masyarakat NTT dengan program ‘Sedekah Air Bersih’ berupa penggalian sumur yang dilaksanakan oleh BMH Kupang dan BMH Balikpapan.
“Serah terimah program hibah sumur air bersih kepada masyarakat Dusun Molong Desa Kawela Adonara NTT ini merupakan kerjasama BMH Kupang dan BMH Balikpapan,” ujar Kepala BMH Kupang, Rasman Tkella.
“Kini kondisi tanah di Adonara telah terbelah. Rumput mengering. Sementara umur satu dusun hanya satu saja. Ada mata air tetapi milik non muslim,” imbuhnya.
Bantuan sumur bor berasal dari hibah bapak Muh. Murdi (Alm) yang tinggal di Balikpapan.
“Akhirnya pihak BMH Balikpapan pun ikut serta mengantarkan hibah ini untuk terealisasi sesuai amanah sang Muzakki,” tutur Rasman.
Tantangan Alam
Sebagaimana diketahui, kerasnya alam di Adonara ini sangat luar biasa, di sana sini bebatuan. Tidak heran jika biaya untuk satu sumur saja, warga harus membayar sebesar Rp. 25 juta.
“Itu sumur biasa. Sumur bor lebih mahal lagi. Itu pun dengan resiko belum tentu mendapat air,” papar Rasman.
“Belum lagi kondisi bebatuan pijar yang keras tak tertembus intan mata bor. Jadi kita berharap semoga Allah berikan kemudahan umat Islam di sini bisa mendapatkan sumber air,” imbuhnya.
Bantuan untuk pembangunan sumur air bersih untuk warga Pulau Adonara ini diwakili oleh tokoh masyarakat setempat, Bapak Mustami Nuhur yang diserahkan langsung oleh perwakilan BMH Balikpapan (21/8/15) di Masjid Jabal Rahmah Dusun Molong Desa Kawela Kec. Wotan Ulumado Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.*/Imam