Hidayatullah.com–Puluhan mahasiswa International Islamic University Islamabad (IIUI) berorasi di lingkungan kampusnya dalam aksi dukungan terhadap penduduk Aleppo yang sedang diserang milisi Rezim Suriah Bashar al Assad dan sekutunya (Rusia dan Iran).
Aksi dilaksanakan usai shalat Jumat (16/12/2016) ini diprakarsai oleh organisasi mahasiswa Islami Jamiat Talba. Mereka mengecam dunia internasional yang terdiam terhadap pembunuhan massal di Aleppo.
“Akibat kebrutalan Bashar al Assad, dalam beberapa hari saja ribuan orang terbunuh. Tapi PBB hanya diam, dan para pemimpin muslim seakan segan untuk mengatakan sesuatu terhadap kebrutalan ini,” tegas Abdul Mannan, Ketua Islami Jamiat Talaba dalam orasinya.
Kemudian Abdul Mannan meminta kepada para mahasiswa untuk setidaknya ikut merasakan kepiluan masyarakat Aleppo dan tidak tinggal diam terhadap kebrutalan ini.
“Saya minta kepada kalian untuk ikut merasakan sakit saudara-saudara kita di Suriah dan mendiskusikannya di kelas-kelas. Sekarang Suriah hancur, bisa jadi besok negara kita yang hancur. Maka, jangan diam terhadap kebrutalan ini, buatlah orang-orang sadar,” pungkasnya.
Ghassan Ali, seorang dosen IIUI asal Suriah yang turut serta dalam aksi ini mengatakan dalam orasinya bahwa semua orang telah menyaksikan kejadian di Suriah, akan tetapi tidak ada yang bersuara seakan-akan persoalan ini tidak berarti. Menurutnya, Semua orang yang berbicara tentang HAM adalah bohong.
“Percayalah, setelah apa yang terjadi di Suriah, orang-orang Suriah berhak mendapatkan hak asasi. Saya yakin apa yang sedang terjadi di Suriah telah diketahui semua orang, dan orang-orang Suriah sudah menyampaikan kepada dunia sejak 5 tahun lalu. Kami tidak meminta pertolongan kepada Amerika dan Eropa karena mereka adalah musuh. Kami minta pertolongan kepada umat Islam, tapi sayang sekali mereka sedang tertidur, bahkan mereka seperti mati, tidak bisa bangun,” katanya.
“Apakah darah muslimin Suriah begitu murah sehingga tidak ada yang bersuara tentang ini, apa yang telah dilakukan umat Islam selama ini terhadap darah yang tertumpah di Suriah sejak 5 tahun lalu. Setidaknya satu juta setengah Muslim yang gugur di Suriah dan seolah-olah darah tidak berarti apa-apa”, tambahnya.
Di akhir kalimatnya ia juga mempertanyakan mengapa umat Islam terdiam, mengapa mereka tidak bertindak, padahal jasad anak-anak, perempuan dan potongan-potongan tubuh berserakan dan mereka sedang melihatnya di media-media.
Orasi yang digelar di parkiran asrama mahasiswa ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai negara. Kemudian aksi diakhiri dengan doa bersama yang diamini dengan khusyu’ oleh para hadirin.*/kiriman Fakhruddin A (Pakistan)