Hidayatullah.com–Mengawali tahun 2019, Institut Pemikiran dan Pembangunan Insan (PIMPIN) Bandung kembali menggelar program seri kuliah umum. Setelah tahun 2018 lalu berhasil menggelar seri kuliah umum “Bandung Berfilsafat 2 (BB2)”, pada tanggal 12 Januari 2019, PIMPIN menyelenggarakan pertemuan perdana “Kuliah Mantiq (Logika)”, bersama pemateri Usep Mohamad Ishaq, Ph.D.
Program ini digulirkan untuk mengupas berbagai hal tentang logika dengan harapan dapat membantu masyarakat untuk mampu berpikir secara benar, melihat kesalahan dalam berargumen, dan terhindar dari pengaruh cara berpikir post-truth atau meyakini kebenaran hanya berdasarkan emosi. Selain itu, juga dalam rangka mengenalkan warisan keilmuwan para sarjana Islam, khususnya mengenai logika yang tak lain merupakan dasar dari kajian filsafat baik Islam maupun Barat, serta dasar dari cabang-cabang ilmu lainnya.
Secara etimologis, logika berasal dari kata Latin, Logos, yang berarti perkataan atau akal. Kata lain dalam bahasa Arab disebut dengan istilah mantiq, berasal dari akar kata nataqa yang bermakna kata-kata, pikiran (masdar mimi), tempat berpikir (isim makan). Sedangkan secara terminologis, pengertian ilmu mantiq atau logika adalah ilmu yang mempelajari aturan berpikir yang benar sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah. Adapun objek ilmu mantiq yaitu pikiran manusia yang terucap melalui kata-kata atau simbol-simbol tertentu.
Tentu perihal hukum tentang bagaimana hukum mempelajari ilmu mantiq tidak terlepas dari kontroversi.
Sebagaimana menurut al Akhdhari dalam Kitab Sullam Munawraq bahwa beberapa ulama yang menilai haram mempelajari ilmu Mantiq adalah Ibnu Shalah (643 H), dan Imam An Nawawi (631-676 H).
Adapun ulama yang membolehkan mempelajari ilmu mantiq di antaranya Imam Abu Hamid Al Ghazali (450-505 H). Beliau bahkan berkata, “Siapa saja yang tidak mengetahui mantiq, maka ilmunya layak diragukan.”
“Ketika seorang pelajar mempunyai kecerdasan yang memadai, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan sunnah dengan baik, maka ia boleh menyibukkan diri untuk mempelajari mantiq.” demikian kurang lebih yang diungkapkan Usep Mohamad Ishaq, Doktor lulusan Center for Advance Studies on Islam, Science and Civilization (CASIS) – Universiti Teknologi Malaysia.
Perihal pelaksanaan program ini, ketua panitia kegiatan ini sekaligus Direktur Utama PIMPIN, Dr. Wendi Zarman menjelaskan bahwa PIMPIN ingin agar ilmu pengetahuan, terutama ilmu keislaman, diletakkan di tempat terhormat dan kajian-kajiannya berjalan berkesinambungan.
Kegiatan yang berlangsung dari pagi sampai siang dalam satu pertemuan ini mengharuskan peserta menyimak materi yang cukup berat. Namun kondisi meting room hotel yang nyaman dan sejuk, membuat materi yang berat menjadi lebih mudah dipahami. Hampir semua peserta antusias mengikuti kuliah mantiq perdana ini. Program ini selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari, 2 dan 16 Februari 2019, bertempat di Dbest Hotel Sofia Dago Bandung.
Program seri kuliah mantiq ini terbuka untuk umum. Peserta kuliah ini terdiri dari berbagai latar profesi seperti guru, dosen, teknisi, ibu rumah tangga, tukang ojeg online, mahasiswa dan lainnya.
Institut Pemikiran dan Pembangunan Insan (PIMPIN) adalah suatu wadah yang berusaha menghimpun para ilmuwan untuk mengemban misi nabawi yaitu misi tahriri-tanwiri-islahi (pembebasan-pencerahan-perbaikan).
PIMPIN berhasrat menggabungkan kekuatan para ilmuwan, dari berbagai bidang kepakaran, yang memiliki kerangka pemikiran dan worldview Islam yang jelas dan kukuh untuk dapat menyumbang dan mewarnai pembinaan bangsa untuk tampil sebagai bangsa mandiri dan unggul yang diridhai oleh Allah SWT. Bagi yang berminat mengikuti program-program PIMPIN Bandung dapat menghubungi no. 0819-0699-5910 atau 0896-0294-3418./Derajat Fitra, PIMPIN (Bandung)