Hidayatullah.com—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) wilayah Arab Mesir mengelar buka puasa bersama di Hotel Aifu yang berlokasi di kawasan Pantai Mandarah Alexsandria Mesir, Kamis (30/05/2019) bertepatan dengan tanggal 25 Ramadhan 1440 H.
Hadir menyemarakkan acara ini Bapak Hilmi Fauzi, Kepala KBRI Arab Mesir, beserta keluarga dan staf-stafnya, Jihad Romadhan, Presiden PMII Mesir, Syeikh A’la Mustafa Naimah Muhammad Azhary As-Safii dan bebepa tamu undangan lainnya.
“Kami bersama Ahbab Alexandria (sebutan pelajar yang tinggal di Alexsandria, red) setiap Ramadhan tiba memiliki dua hari raya. Yaitu Hari Raya Idul Fitri dan menerima kunjungan kedutaan Indonesia ke Alexsandria,” ungkap Syeikh A’la Mustafa dalam sambutannya.
Hari Raya menurut Syeikhul Azhar yang mengampu pengajian kitab di Masjid Amr bin Ash Alexsandria ini, memiliki arti bertemu dengan orang dicintainya dengan hati yang bersih tanp ada rasa iri dan dengki.
“Bertemu atas nama cinta terhadap Rasulullah. Dan kalian semua tahu betapa besarnya cintaku kepada penduduk Indonesia. Mesir dan Indonesia yang tinggal di Alexsandria adalah satu kesatuan yang tidak dapat pisahkan,” tambahnya dengan disertai ucapan ‘terimakasih banyak-banyak’ dalam bahasa Indonesia dengan aksen Arab tulen. Sontak ungkapan ini membuat gelak dan tawa hadirin.
“Suatu kebahagian bagi kami, berada di tengah adek-adek di sore ini. Teruma juga bersama Syeikh A’la. Syeikh A’la ini kita semua tahu, beliau merupakan figur teladan bagi kita semua. Bagaimana beliau mendidik, membina dengan cinta kasih terhadap warga kita semua,” ucap Hilmi Fauzi, Kepala KBRI Arab Mesir.
Hilim mencertikan hubungan erat mahasiswa Indonesia dan masyayihk-masyayikh Aleksandria. Guru-guru di Alexsandria bukan hanya membina. Mereka juga turut melindungi mahasiswa Indonesia, katanya.
“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih. Jika ada persoalan seperti beberapa tahun lalu, Syeikh A’la, Syeikh Mustafa Himam, Syeikh Jabir Qosim. Beliua-beliau turun tangan langsung. Bahkan untuk izin tinggalpun Syeikh A’la ikut menguruskan. Melihat Syeikh A’la kita seperti melihat Nabi Yusuf ganteng dan baik hati,” ucapnya dengan senyum sumringah sehingga membuat suasana tersebut semakin cair dan care.
Acara buka bersama ini merupakan serangakaian kegiatan Safari Ramadhan KBRI bersama WNI yang tinggal di beberapa titik di Negeri Piramida yang terkenal dengan kekayaan sejarah dan peradaban Islam. Seperti di wilayah Ismailiyah, Port Said, Kairo dan Alexsandria.
“Silaturahmi ini untuk merajut kembali, mempererat kembali. Yang tadinya belum dekat menjadi lebih dekat. Yang sudah dekat tambah dekat lagi, antara sesama bangsa Indonesia yang hidup di perantuan,” imbuhnya.
Masih menurut Kedubes, Mesir sangat luar biasa, masyarakat menyediakan bukan hanya takjil namun juga iftar yang sangat lengkap dibuka umum untuk berbuka puasa.
Oleh karenanya KBRI juga mengelar Maidatur Rahman (Hidangan Sang Maha Pengasih) yang berlokasi di Sekolah Idadiyah Kairo.
“Kami sangat mengharap kepada adek-adek selian pulang membawa ilmu manfaat dan manhaj washati azhary. Juga bisa membawa tradisi-tradisi baikini. Jadi kita mengelar maidatur rahman di Indonesia,” pukasnya.
Beberapa mahasiswa Indonesia ikuti senang menikmati hidangan.
“Ayo Bang tambahkan ikannya, mubadzir kalau tidak dihabiskan itung-itung pebaikan gizi mumpung di Alexsandria,” ungkap Eka Yudarma mahasiswa barasal Bekasi yang menyetuk di sela-sela sambutan sembari memindahkan ikan yang tersisa ke piringanya, sebagai hidangan maidatur rahman.*/Muh Kurdi Arifin, santri Sidogiri di Bumi Kinanah