Hidayatullah.com–Lebih dari satu setengah tahun pandemi tidak menyurutkan semangat Indonesia Tanpa JIL atau #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) untuk melawan pemikiran Islam liberal. Hal itulah yang ingin ditunjukkan dari Rapat Kerja ITJ Pusat yang kali ini digelar di Sentul, Bogor, 30-31 Oktober 2021.
“Seperti komunitas yang lain, ITJ juga dipaksa untuk beradaptasi menghadapi pandemi Covid-19 selama satu setengah tahun ini. Tapi kenyataannya, roda pergerakan ITJ masih terus bergulir,” ujar Randy Iqbal, Koordinator Pusat (Korpus) ITJ yang terpilih dalam Silaturrahim Nasional (Silatnas) ITJ di Yogyakarta, 2020 silam.
Menghadapi kenyataan pandemi memang tidak mudah, karena banyak agenda kegiatan yang harus disesuaikan untuk menyesuaikan diri dengan prosedur kesehatan yang berlaku. “Kami mengadakan Silatnas di Yogyakarta pada bulan Februari 2020. Sebulan kemudian, WHO sudah menetapkan pandemi Covid-19. Dengan sendirinya, kami perlu mengadakan penyesuaian, antara lain dengan tidak mengadakan kegiatan-kegiatan secara offline. Bagi komunitas seperti ITJ, adaptasi semacam itu tidak semudah kedengarannya,” ungkap Akmal Sjafril, mantan Korpus ITJ yang juga hadir pada kegiatan Raker tersebut.
Meski tantangan yang dihadapi ITJ tidak mudah, namun menurut penilaian Randy, perkembangan ITJ masih baik. “Yang memantau pergerakan ITJ di media sosial pasti menyadari bahwa ITJ sebenarnya tidak pernah berhenti bergerak. Setiap bulan selalu ada agenda ITJ, baik yang dikelola oleh Pusat maupun oleh Chapter-chapter ITJ di berbagai wilayah,” ujar Randy lagi.
Berdasarkan hasil evaluasi, ITJ Pusat bergerak cukup aktif. Pada tahun 2020, mencatat ada 13 agenda kajian dan 2 agenda kemanusiaan. Pada tahun 2021, sampai akhir Oktober ini, ada 29 agenda kajian dan 6 agenda kemanusiaan.
“Semua itu baru agenda kegiatan yang diselenggarakan oleh ITJ Pusat, belum termasuk kegiatan chapter ITJ di berbagai kota. Selain itu, kami juga menyambut kehadiran sebuah chapter baru, yaitu Chapter Cilegon. Menurut saya, semua ini adalah pencapaian yang harus disyukuri,” papar ayah dari tiga orang anak ini.
Ia juga mencatatan, pergerakan dakwah ITJ yang tidak kenal henti ini tentu tidak bisa dilepaskan dari kontribusi chapter-chapternya. “Alhamdulillaah, dengan kemampuan yang ada, chapter-chapter ITJ masih tetap bersemangat dalam kerjanya. Saya sangat terharu dengan dua chapter kami yang paling jauh, yaitu Samarinda dan Padang, yang sampai hari ini masih sangat aktif menggelar kegiatan untuk menjaga aqidah generasi muda Muslim,” tandas Randy.
Pada bulan Februari 2022 mendatang, ITJ akan genap berusia 10 tahun. Sejak awal, ITJ digawangi oleh anak-anak muda yang resah dengan hegemoni pemikiran Islam liberal di Indonesia. Menurut Dr. Tiar Anwar Bachtiar dalam bukunya, Pertarungan Pemikiran Islam di Indonesia, Indonesia Tanpa JIL adalah gerakan kontra Islam liberal yang paling atraktif.*/ITJ Media Center