Hidayatullah.com — Search And Rescue (SAR) Hidayatullah terus menguatkan aksi kemanusiaan dalam tanggap bencana nasional. Ikhtiar tersebut dilakukan salah satunya melalui Diklat Dasar SAR Hidayatullah Tahun 2021 yang digelar selama 7 hari di Batam, 23 – 29 Desember 2021.
Ketua SAR Hidayatullah Wilayah Kepri Prama Setia mengatakan Diklat tersebut selain sebagai ajang penguatan sistem di tengah situasi negeri Indonesia yang memang rentan sekali dengan bencana alam.
“Bisa dipastikan tidak ada bagian dari Indonesia yang aman dari bencana. Semua memiliki potensi dilanda bencana, karena itu disinilah pentingnya kesiapsiagaan, termasuk di wilayah Kepulauan Riau ini yang banyaknya kepulauan dan laut,” kata Prama dalam sambutannya, di Aula Kampus Utama Hidayatullah Batam, Kamis (23/12/2021)
Prama berpesan kepada anggotanya untuk tetap waspada, mawas diri, dan tetap dalam kewaspadaan dini dalam tanggap bencana yang rentan terjadi di beberapa wilayah Kepulauan Riau ini.
Siapkan 10 Diklat Dasar dan 11 Diklat Lanjutan
Seperti diketahui, kondisi geologis dan geomorfologis wilayah Indonesia memang rentan terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam tanah longsor, banjir dan tsunami.
Farobi Kepala Divisi Diklat Pengurus Pusat SAR Hidayatullah pada tahun 2022 mempersiapkan 21 program diklat yaitu 10 Diklat Dasar dan 11 Diklat Lanjutan serta Halaqah Rescue.
“Diklat SAR sebagai sarana pengkaderan, semoga Diklat kali ini melahirkan relawan SAR Hidayatullah yang semakin kuat dan mandiri,” ucap Farobi.
Kesiapsiagaan dini dalam menghadapi bencana memang harus terus disosialisasikan. SAR Hidayatullah sendiri melalui Sekolah Indonesia Tanggap Tangguh dan Aman Bencana (SIGAB) telah melakukan upaya mitigasi dan koordinasi tersebut.
Kewaspadaan dini tersebut sebagaimana telah diingatkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menegaskan bahwa tidak ada satu pun tempat di Indonesia yang bebas bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan lahan, dan hidrometeorologi.
Farobi pun mengingatkan mengenai peta zona kerentanan gerakan tanah sebagai salah satu bentuk early warning system (EWS) untuk menghindari dampak bencana tanah longsor di berbagai wilayah di Tanah Air.
SAR Hidayatullah adalah badan pendukung ormas Hidayatullah yang bertugas mengkoordinasi dan memobilisasi sumberdaya dalam tanggap darurat bencana, mitigasi, kewaspadaan dini dan rehabilitasi pasca bencana.
Diklat Dasar SAR Hidayatullah ini dibuka oleh Jamaluddin Nur selaku Ketua Departemen Antar Lembaga (HAL) DPP Hidayatullah dan sekaligus beliau juga Ketua Badan Pembina Kampus Utama Hidayatullah Batam. Selain kegiatan ini juga berkerjasama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH).* Mahdi