Hidayatullah.com–Ribuan orang berdemonstrasi menentang pembatasan Covid-19 di kota Munich di bagian selatan Jerman pada hari Rabu (22/12/2021). Polisi melaporkan bahwa demonstran banyak yang bertindak agresif terhadap petugas di lapangan.
Keseluruhan ada 11 orang yang ditangkap, dan 14 insiden tindak kriminal dilaporkan terjadi, termasuk penampakan simbol organisasi terlarang dan perlawanan terhadap petugas. Sedikitnya satu orang petugas terluka.
Demonstrasi di Munich terjadi setelah beberapa unjuk rasa serupa di berbagai daerah di Jerman berubah menjadi aksi kekerasan. Beberapa petugas polisi terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa, lansir DW.
Suasana unjuk rasa itu dianggap tidak bersahabat oleh petugas. Polisi mengatakan mereka terkadang menggunakan semprotan merica dan pentungan untuk menangkis serangan dari demonstran.
Menurut sebuah pernyataan polisi, banyak pengunjuk rasa – beberapa di antaranya membawa anak-anak – berperilaku tidak sopan dan menghina petugas.
Polisi mengatakan seorang jurnalis diserang dan tersangka pelaku telah ditangkap.
Setelah demonstrasi yang telah didaftarkan ke pihak berwenang dibatalkan oleh pihak penyelenggara, seruan protes di “jalan-jalan” di seluruh kota mulai beredar di media sosial.
Sekelompok besar pengunjuk rasa kemudian berbaris menuju pusat kota, sementara aparat penegak hukum akhirnya mampu mencegah kerumunan mencapai tujuan yang direncanakan. Polisi mengatakan bahwa sekitar 5.000 pengunjuk rasa turun ke jalan dalam pawai puncaknya.
Gerombolan ribuan orang itu akhirnya dapat dibubarkan. Pada pukul 21:30 waktu setempat tinggal beberapa kelompok orang saja yang masih bertahan di kota itu.
Demonstrasi tandingan yang dimaksudkan untuk menandingi protes anti-lockdown berlangsung tanpa insiden, menurut polisi. Sekitar 160 demonstran tandingan membubarkan diri pada sore hari.*