Hidayatullah.com– Puluhan anak Punk yang tergabung dalam komunitas Tasawuf Underground memantapkan langkah untuk melakukan perubahan dengan melakukan pembinaan diri dalam keagamaan dan kecakapan hidup.
“Misi kami untuk menjadikan anak-anak punk dan jalanan menjadi manusia yang bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Halim Anbiya, pembina Tasawuf Underground dalam sambutannya pada acara hapus tato anak jalanan di Tebet, Jakarta, Sabtu (24/08/2019).
Acara tersebut digelar oleh lembaga pelayanan kesehatan Islamic Medical Service (IMS) sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-74 Republik Indonesia.
Baca: Menkumham Berikan IMS Penghargaan atas Program Hapus Tato
Acara dimeriahkan juga dengan pentas penyanyi anak jalanan yang tergabung dalam grup Flyover Band yang membawakan lagu religi khas jalanan.
Pada kesempatan itu, anak punk dan jalanan yang dihapus tatonya sebanyak 24 orang. Sebelumnya terhadap mereka telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan lulus medis serta berkomitmen untuk melakukan perubahan untuk diri dan keluarga dengan mengikuti pembinaan.

Dalam waktu bersamaan, dibuka pendaftaran untuk punk dan anak jalanan yang ingin menyempurnakan hijrahnya, sebanyak 250 punk dan anak jalanan mendaftarkan diri untuk dapat mengikuti program itu.
Direktur IMS, Imron Faizin di sela-sela acara menyampaikan motivasi kepada seluruh peserta hapus tato yang dilaksanakan di bawah flyover Statiun Tebet, Jakarta Selatan.
“Anak punk dan jalanan adalah saudara yang harus dituntun untuk menemukan jalan pulang, bila tidak dituntun khawatir pulang melewati jalan yang salah,” ujarnya.

Imron melontarkan pertanyaan kepada peserta hapus tato.
“Kita pulangnya kemana sih?”
Peserta terdiam.
“Kita pulang menuju surga-Nya, karenanya perlu pemantapan bekal melalui hapus tato dengan rangkaian pembinaan keagamaan dan pemberdayaan ekonomi,” jelas Imron.

Iwan merupakan peserta tertua, 58 tahun. Ia berharap kegiatan ini tidak sebatas penghapusan tato saja. Namun, menurutnya, perlu dibuatkan pekerjaan agar anak-anak tidak kembali ke jalanan, apalagi sebagian besar mereka berasal dari keluarga yang kurang beruntung.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dari Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH), MTT Foundation, dan Bank Muamalat.* (IF)