Hidayatullah.com- Pemerintah Indonesia berharap agar pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum bagi ekonomi syariah nasional untuk bangkit dan punya daya tahan lebih baik menghadapi gejolak.
Pemerintah juga berharap ekonomi syariah membawa manfaat positif bagi seluruh rakyat Indonesia dan menjadi salah satu solusi untuk mendorong perekonomian nasional di tengah wabah global corona. “Pandemi ini bisa menjadi momentum yang mengakselerasi ekonomi syariah yang berdaya tahan,” kata Menteri BUMN Erick Thohir pada acara webinar ekonomi syariah di Jakarta, Rabu (02/12/2020).
Pakar ekonomi syariah Adiwarman Karim memproyeksikan tahun 2021 akan menjadi tahun kebangkitan bagi ekonomi syariah nasional. “Pada 2021, wajah politik di Indonesia akan berubah yaitu ke arah lebih ramah Islam dan lebih merangkul, ini akan menjadi kekuatan besar bagi ekonomi syariah, 2021 adalah tahun awal dari kebangkitan,” ujarnya dikutip laman Antara News semalam.
Kegiatan ekonomi berbasis syariah di dalam negeri, tambahnya, juga didukung dari perubahan geopolitik Amerika Serikat di negara-negara kawasan Indo-Pasifik.
AS katanya akan mendekati mitra-mitra pemerintahan yang lebih ramah Islam. Sementara di sisi lain, China akan mendekati masyarakat agar bisa diterima dan meyakinkan bahwa China bukanlah komunisme, bukan ateisme tapi negara dengan mayoritas penduduk Islam terbesar kedua di dunia.
Masih pada kesempatan tersebut, Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat mengatakan, performa aktivitas ekonomi berbasis syariah pada sektor perbankan relatif masih baik di tengah pandemi Covid-19.
Pada kuartal II 2020, sebutnya, aset, pembiayaan, dana pihak ketiga masih mencatatkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan perbankan konvensional.
“Sektor perbankan syariah masih tetap tumbuh. Meski tetap terkena imbas, ekonomi syariah masih tetap berdaya tahan,” ujar Sutan.*