Hidayatullah.com–Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan Kerajaan Saudi Arabia selaku tuan rumah penyelenggaraan haji dinilai telah memberikan pelayanan maksimal kepada tamu-tamu Allah ta’ala yang berhaji ke Baitullah tahun ini.
Pelayanan haji Kerajaan Saudi tahun ini dinilai sangat memuaskan. Jamaah haji yang berasal dari sebuah dusun di pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, ini pun mengisahkan pengalamannya.
“Alhamdulillah, mulai kita tiba di Jeddah hingga balik lagi ke Indonesia, tidak ada masalah. Poko’na makessing maneng (intinya baik semua) pelayanannya,” kata Abdul Khalik dalam logat Bugis, jamaah haji asal Desa Santan, Marangkayu, Kaltim, yang belum lama ini telah kembali dari tanah suci.
Abdul Khalik adalah salah satu jamaah haji rombongan terbang (Kloter) 7 yang tergabung dengan 4 asal daerah lainnya yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Berau dan Kutai Timur.
Kepada hidayatullah.com, orangtua berprofesi sebagai petani yang beribadah haji didampingi menantu dan anak perempuannya itu menceritakan sigapnya panitia haji di sana.
Dikisahkan Abdul Khalik, mulai dari keperluan transportasi hingga kebutuhan konsumsi, semua terpenuhi dengan baik.
Kendati tak paham bahasa Arab, dia juga mengaku tidak terkendala dalam berkomunikasi karena banyak petugas haji resmi dari pemerintah Indonesia yang selalu sigap membantu di sana.
Bahkan, akunya, saking asyiknya menikmati rangkaian ibadah, Khalik dan rombongannya sempat tidak tahu ada kejadian alat berat proyek konstruksi (crane) jatuh di Masjidil Haram, Makkah, yang kemudian menjadi berita internasional itu. Termasuk peristiwa Mina.
“Kita tidak tahu. Beberapa hari baru dapat informasinya kalau ada musibah itu,” katanya.
Adapun soal konsumsi yang sering dikabarkan kerap dikeluhkan jamaah haji, hal ini malah tidak ada masalah bagi Khalik dan rombongan. Setiap waktu, kata Khalik, kebutuhan makanan selalu tersedia mulai sarapan, makan siang, makan malam, dan jenis cemilan lainnya.
“Makanan selalu sudah tersaji bahkan sebelum waktunya makan. Selalu juga ada buah-buahan seperti apel, pisang, jeruk, kurma apalagi. Lauknya juga ganti-ganti kadang ayam, ikan, dan daging. Gratis semua,” katanya.
Mewakili rombongannya, Abdul Khalik meyampaikan terimakasih pemerintah Kalimantan Timur khususnya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang telah memberikan pelayanan maksimal mulai dari persiapan keberangkatan hingga rombongan jamaah haji kembali ke tengah keluarga masing-masing.
Pada kesempatan musim haji tahun ini Abdul Khalik juga sekaligus sempat menunaikan amanat haji sang istri yang telah lama almarhumah dibadalkan (diwakilkan) oleh otoritas yang telah disyariatkan.
Kloter 7 Kalimantan Tumur menuju Saudi dari Bandara Internasional Sultan Sulaiman Sepinggan Balikpapan pada akhir Agustus lalu. Dan kembali tiba ke Indonesia pada Jum’at (9/10) pukul 04.20 Wita yang kemudian diterima panitia di Asrama Haji Batakan pada jam 05.36 Wita.
Kloter 7 yang terdiri 148 orang pria dan 200 orang wanita termasuk petugas kloter, tiba di tanah air dengan selamat. Adapun rincian jamaah yang tergabung di kloter 7 tersebut, yakni Kota Balikpapan 65 orang, Kabupaten Kutai Kartanegara 29 orang, Berau 116 orang, Kutai Timur 133 orang, dan 5 orang petugas kloter.
Diketahui rombongan jamaah haji asal Kalimantan Timur memang relatif tidak mengalami kendala berarti hingga kedatangan kembali ke tanah air terus berlanjut hingga berakhir di kloter 12 pada 16 Oktober besok.*