Hidayatullah.com– Mohamad Sohibul Iman, Presiden Partai Keadilan Sejahtera menyindir partai politik yang hingga saat ini belum jelas arah politiknya pada lima tahun ke depan.
Sohibul mengatakan bahwa memang ada parpol yang sudah bisa jadi oposisi, ada juga berambisi bergabung pada posisi pemerintahan.
Walau begitu, Sohibul tak menyebut nama parpol yang disinggungnya. Sohibul cuma menyindir partai yang sampai saat ini sikapnya masih abu-abu.
Baca: Usai Bertemu Megawati, Prabowo: Kita Bisa Bantu Masalah Kebangsaan
Menurutnya, ada beberapa penyebab elite-elite partai lebih memilih masuk ke dalam pemerintahan daripada berada di luar.
Pertama, kata dia, ada persepsi bahwa di luar berarti puasa, sementara di dalam bisa pesta.
“Kedua, ada persepsi bahwa hukum sering jadi alat kekuasaan sehingga berada di luar berarti akan selalu berurusan dengan kriminalisasi,” sebutnya di Jakarta, Ahad (28/07/2019).
Selain itu, kata dia, ada persepsi bahwa berada di dalam pemerintahan berarti mendukung rekonsiliasi, sedangkan berada di luar berarti antirekonsiliasi.
Ada pula kata dia, gejala kuat menipisnya kesadaran etik (fatsun) mengenai pentingnya komitmen koalisi, sehingga dengan mudahnya loncat.
Sohibul pun mempertanyakan makna politik sebagai ajang aktualisasi dan pengabdian bagi kemaslahatan publik.
“Bagaimana makna negara hukum akan kita tegakkan? Mau dikemanakan etika dan moral bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kita,” ungkapnya kutip INI-Net.*