Hidayatullah.com– Belakangan ini beredar video di media sosial yang menunjukkan terjadinya kebakaran tenda di wilayah Mina. Amirul Hajj yang juga Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengkonfirmasi bahwa memang terjadi kebakaran tersebut, namun bukan pada tenda jamaah haji Indonesia.
“Betul kemarin ada sedikit insiden kebakaran tenda di Mina, tapi skupnya kecil saja, terjadi pada siang hari. Dan itu terjadi di tenda-tenda yang akan didiiami jamaah haji Asia Tengah, Asia Selatan dari India, Pakistan, Myanmar, Burma,” terangnya usai memantau tenda-tenda jamaah haji Indonesia, di Mina, Senin (05/08/2019) waktu Arab Saudi lansir Media Center Haji, Selasa (06/08/2019).
Menag hadir di Mina dalam rangka memantau kesiapan fasilitas di Mina jelang masa puncak haji 1440H/2019M.
Menag meminta jamaah agar tidak panik setelah menonton video kebakaran itu.
Baca: 200 Ribu Lebih Jamaah Indonesia Tiba di Tanah Suci, 55 Wafat
Menag mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam insiden tersebut.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tidak ada korban luka. Itu hanya peristiwa kecil dan mudah-mudahan tidak akan terjadi di masa-masa yang akan datang,” ungkapnya.
Pada musim haji tahun ini, salah satu inovasi yang dilakukan pada penyelenggaraan ibadah haji adalah penomoran tenda Arafah dan Mina.
Pada stiker nomor yang dipasang di empat sisi tenda tersebut, tercantum tiga data: nomor tenda, nomor kloter yang menempati tenda, serta jumlah kapasitas tenda.
Baca: Menag Ajak Bersyukur: Arab Saudi Berkali-kali Memuji Jamaah Indonesia
Dalam kesempatan itu, Menag yang didampingi Delegasi Amirul Hajj dan Ketua Muassasah Asia Tenggara sempat memerintahkan petugas PPIH Arab Saudi untuk mencabut atribut-atribut KBIH yang sempat terpasang pada salah satu tenda Mina.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menag menilai, tahun ini pemerintah melarang adanya penempelan atribut-atribut lain pada tenda jamaah Indonesia.
“Karena tahun-tahun sebelumnya saling tumpang tindih, banyak sekali spanduk, bendera yang justru melihat situasi atau area baik di Arafah maupun di Mina menjadi kurang asri bahkan cenderung kumuh, kotor. Jadi kita ingin ikut menjaga Arafah dan Mina dengan cara tidak memasang atau menempel hal-hal yang memang tidak terlalu diperlukan,” sebutnya.
Sebab, menurutnya, yang memang diperlukan adalah identitas nomor-nomor tenda baik di Arafah maupun di Mina dan itu sudah lebih dari cukup.
“Karena di situ ada identitas kloter, ada identitas tenda,” sebutnya.*