Hidayatullah.com — Raja Salman bin Abdulaziz pada tahun ini mengundang 60 peziarah dari Selandia Baru yang merupakan kerabat korban penembakan di 2 masjid tahun 2019.
Diantaranya termasuk korban yang selamat dan menderita luka-luka serta kerabat dari mereka yang wafat dalam serangan teroris Christchurch.
Raja Salman mulai mengundang keluarga para korban serta mereka yang terluka dalam serangan teror untuk haji pada Agustus 2019.
Sejak 2019, Raja Salman telah mengundang 200 keluarga korban penembakan masjid Selandia Baru datang untuk menunaikan ibadah haji, sebagai bentuk kemurahan hati dan untuk membantu menghilangkan kesedihan mereka. Namun, beberapa dari mereka yang dirawat di rumah sakit karena cedera atau beberapa anggota keluarga almarhum tidak dapat menunaikan ibadah haji ke Makkah.
Abdul Rahman Al-Suhaibani, duta besar Saudi untuk Selandia Baru, mengatakan bahwa kelompok ini mewakili kelompok terakhir peziarah yang merupakan penerima manfaat dari inisiatif Raja untuk menampung para jamaah haji Selandia Baru.
“Penyusunan daftar calon haji terseleksi dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama antara Kedutaan dengan Kementerian Haji dan Umrah. Dia mencatat bahwa Raja Salman memerintahkan untuk menjamu keluarga para korban serta yang terluka untuk melakukan haji pada 2019 setelah serangan teroris Christchurch pada 15 Maret 2019, di mana 51 orang tewas dan puluhan lainnya terluka,” kata Abdul Rahman.
“Kedutaan, berkoordinasi dengan Federasi Masyarakat Islam Selandia Baru, memfasilitasi perjalanan haji 200 orang. Mereka yang terluka tidak dapat melakukan perjalanan karena cedera atau karena alasan kesehatan dan medis,” tambahnya.
Brenton Harrison Tarrant, 28 tahun, seorang supremasi kulit putih Australia, melakukan serangan mengerikan di dua masjid saat shalat Jumat. Dia mulai menembak massal di Masjid Al-Noor dan kemudian di Linwood Islamic Center. Teroris itu ditangkap saat mengemudi ke masjid ketiga dalam upaya untuk melanjutkan penembakannya.
Menurut Al-Suhaibani, para jamaah haji termasuk Fareed Ahmed, yang cacat, dan kehilangan istrinya. Teroris membunuh istrinya ketika dia mencoba menyelamatkannya dari pembunuhan di Masjid Al-Noor.
Perdana Menteri Jacinda Ardern dan pejabat tinggi Selandia Baru lainnya menghadiri upacara peringatan bagi para martir dan korban luka yang diselenggarakan oleh pemerintah Selandia Baru dua minggu setelah serangan itu.
Dalam upacara tersebut, Fareed Ahmed menyampaikan pidato di mana ia mengumumkan pengampunan dan maaf bagi pembunuh Australia sejalan dengan pentingnya yang melekat pada pengampunan dalam agama Islam.*
YUK IKUT.. WAKAF ALAT & SARANA
DAKWAH MEDIA
Sarana dan alat Dakwah Media, senjata penting dalam dakwah.
Wakaf dan jariyah Anda sangat membantu program Dakwah Media.
Transfer ke Rekening : Bank BCA No Ac. 128072.0000 (An Yys Baitul Maal Hidayatullah)
Klik Link : https://bit.ly/DakwahMediaGhazwulFikri