Hidayatullah.com–Pimpinan tertinggi Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman, mengundang para pimpinan misi haji, termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Haj jemaah haji Indonesia.
Pertemuan Raja Salman dengan pimpinan misi haji ini digelar di Istana Negara di Mina, Selasa (13/09/2016).
Di hadapan mereka, Raja Salman menyampaikan rasa syukurnya atas penyelenggaraan haji tahun ini yang berlangsung aman dan tertib.
“Pemerintah Saudi juga menolak keras upaya yang menjadikan ibadah haji sebagai isu politik atau persoalan madzhab. Ibadah haji diperuntukan kepada semua umat Islam tanpa ada diskriminasi atas dasar apapun,” tegas Raja Salman dikutip laman Kemenag.
Putera Raja Abdul Aziz (alm) ini mengajak negara-negara Muslim untuk bersatu padu menolak radikalisme dan ekstrimisme. Menurutnya, kedua hal itu merupakan faham yang tercela, baik secara syariat maupun logika. Jika telah merasuk dalam diri umat Islam, lanjutnya, maka faham itu akan menghancurkan kemuliaan dan masa depan umat Islam di mata dunia internasional.
“Tidak ada jalan lain untuk keluar dari kubangan persoalan ini, kecuali dengan kembali kepada spirit ajaran Islam dan memperkuat persatuan dan kesatuan Umat Islam,” seru Raja Salman.
Raja Salman mengaku prihatin dengan konflik, perpecahan, dan peperangan yang terjadi di negara-negara Islam. Padahal Islam adalah agama perdamaian dan keadilan yang menjunjung tinggi persaudaraan, kasih sayang, dan kebajikan. Untuk itu, Raja menyeru pimpinan umat Islam untuk merapatkan barisan demi terciptanya persatuan, serta mencari solusi bersama atas konflik berkepanjangan di antara umat Islam.
“Pemerintah Saudi sangat menaruh perhatian dengan segala upayanya untuk terciptanya kedamaian dan kebaikan bagi negar-negara Islam dan dunai secara keseluruhan,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, atas nama Kerajaan Saudi, Raja Salman menyampaikan penghargaan kepada semua tamu Allah, teriring doa semoga mendapat haji mabrur dan dapat kembali ke negara masing-masing dengan selamat.
Sementara itu, banyak jamaah mengaku puas pelayanan pemerintah Arab Saudi terkait jadwal lontar jumrah.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga melakukan sosialiasi dan imbauan secara intensif agar jemaah melakukan lontar jumrah sesuai jadwal dan menghindari waktu yang dilarang.
Pengaturan ini dibuat untuk mengantisipasi terjadinya jemaah berdesakan pada jam yang bersamaan sebagaimana peristwai Mina tahun lalu yang akhirnya menelan banyak korban.
“Luar biasa sudah dibantu (petugas) sampai begini. Kecapean, saya mau coba tes seberapa jauh, ternyata saya tidak mampu. Jadi saya sangat berterima kasih kepada petugas. Mudah-mudahan petugas bisa lancar dan dapat kesehatan jasmani dan rohani,” ujar jamaah asal Indonesia, Syafri Alim.*