Hidayatullah.com— Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis mengatakan menyambut baik keputusan Arab Saudi membuka penuh Masjidil Haram. Dia mengungkapkan bahwa sudah seharusnya kebijakan berubah sesuai keadaan, merujuk pada situasi pandemi terkini.
“Saya senang dan menyambut baik kebijakan Arab Saudi, bahwa secara medis memang sudah berubah maka kebijakannya pun berubah sesuai keadaan. Suatu kebijakan yang berubah karena suatu kondisi maka ketika kondisinya sudah normal maka hukumnya pun kembali ke asalnya,” Cholil mentwit pada Ahad (17/10/2021).
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Masjidil Haram di Makkah siap menerima jemaah dengan kapasitas penuh pada hari Ahad. Hal itu setelah negara tersebut melonggarkan pembatasan COVID-19.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Masjidil Haram, Dr. Saad bin Mohammed Al-Muhaimid, mengatakan bahwa sebuah rencana telah dilaksanakan agar masjid dapat beroperasi dengan kapasitas penuh sambil memastikan keselamatan semua orang, lansir Arab News.
Al-Muhaimid menambahkan bahwa pengunjung masjid suci akan tetap diwajibkan memakai masker dan melakukan reservasi untuk melakukan umrah dan sholat melalui aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.
Para pekerja di Masjidil Haram pada Sabtu (16/10/2021) malam terlihat mengupas stiker yang mengingatkan orang untuk menjaga jarak sosial, menandai berakhirnya era orang-orang di Kerajaan yang berdoa dengan jarak 1-2 meter di antara mereka karena pandemi coronavirus.
Mulai hari Ahad, jarak sosial tidak lagi wajib di pertemuan sosial atau di tempat umum termasuk di transportasi umum dan di restoran, bioskop, dan mal.
Masker wajah tidak lagi wajib dalam pengaturan luar ruangan, kecuali untuk lokasi tertentu tertentu termasuk dua masjid suci.
Sebelumnya, Cholil juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk kembali merapatkan shaf shalat berjama’ah di masjid-masjid. Ajakan tersebut, ungkapnya, menyesuaikan stiuasi pandemi Covid-19 yang telah melandai.*