Hidayatullah.com–Pejabat senior negara bagian Nigeria mengeluarkan fatwa agar umat Islam membunuh penulis artikel tentang Miss World di salah satu surat kabar yang telah dianggap memicu kerusuhan Islam-Kristen dengan ratusan jiwa. “Sama seperti hujatan yang dilakukan novelis India Salman Rushdie, darah Isioma Daniel dapat juga tumpah,” kata Wakil Gubernur Mahamoud Shinkafi di depan rapat umum umat Islam di Gusau, ibukota negara bagian Zamfara, Senin (25/11). Daniel, adalah seorang penulis gaya busana di surat kabar This Day, hari-hari sedang menjalani pemeriksaan oleh polisi secara tersembunyi sehubungan dengan artikelnya yang telah memancing pertumpahan darah. Diantara tulisan itu, ia menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW akan menyetujui kontes Miss World. Bahkan, dalam artikel tersebut, Daniel secara kasar mengatakan kemungkinan dia (Nabi Muhammad) akan memilih salah satu dari kontestan ratu sejagat Miss World untuk dinikahinya bila Muhammad masih hidup. Daniel sendiri tidak diketahui beragama apa. Dangaladima mengatakan, para pekerja This Day lainnya tidak dikenakan fatwa tersebut, kecuali Daniel. Zamfara adalah negara bagian pertama dari 12 negara bagian yang menerapkan hukum Islam setelah penguasa militer Nigeria memberikan jalan bagi pemerintahan terpilih pada 1999. Kerusuhan antar umat beragama sejak itu telah merenggut korban ribuan jiwa di Nigeria. Mundur dari Miss World Sementara itu, kontestan Ratu Dunia (Miss World) asal Korea Selatan, Jang Yu-kyong, 19, menarik diri dari ajang adu kecantikan dunia itu menyusul kerusuhan SARA di Nigeria yang dipicu kontes tersebut. Yu-kyong memilih mundur dengan alasan tidak sesuai lagi dengan hati nuraninya. “Saya telah memutuskan menarik diri dari kontes di London, karena saya tak bisa mengikuti kontes itu dengan bibir tersenyum setelah menyaksikan krisis yang mengakibatkan ratusan orang mati,” ujar Jang kepada wartawan. Dengan keputusan itu, Jang terbang kembali ke Korea Selatan Selasa (26/11). Kerusuhan berlatarbelakang SARA itu bermula ketika sebuah koran lokal Nogeria mengeluarkan artikel yang bernuansa sara. Kerusuhan yang mengakibatkan sedikitnya 215 orang tewas dan 500 luka-luka. Kerusuhan itu bermula dari protes pemuda muslim setempat menyangkut sebuah tulisan Daniel di The Day, Kamis (21/11), menyangkut kontes Miss World yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Protes itu kemudian menjadi bentrok berdarah yang tidak terhindarkan. Sebelumnya, panitia kontes ratu kecantikan (Miss World) sudah banyak diperingatkan masyarakat setempat –yang mayoritas beragama Islam– untuk tidak melanjutkan kegiatan kontes tersebut. Sayangnya, panitia tetap bersikukuh bahkan mekahirkan artikel hinaan bernuansa Sara. Menyusul kerusuhan itu, penyelenggaraan kontes Ratu Dunia yang dijadwalkan di Nigeria dipindah mendadak ke Inggris dengan tidak mengubah tanggal. Para kontestan yang sudah tiba di Nigeria pertengahan November lalu untuk mengikuti serangkaian acara pra-kontes harus diterbangkan ke London. (ap/sy/wp/cha)