Hidayatullah.com–Sekitar 50 mahasiswa diperkirakan mengalami luka-luka dalam serangan yang terjadi di Universitas Teheran Sabtu (14/06/03) pagi.
Peristiwa tersebut terjadi menyusul timbulnya kekerasan yang terjadi selama empat malam dan yang disulut oleh demonstrasi mahasiswa.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengatakan tidak akan mentolerir aksi unjuk rasa bila diteruskan.
Para mahasiswa mengatakan puluhan pasukan pengaman swakarsa berhaluan Islam yang setia kepada Ayatollah Khamenei menyerang mahasiswa yang tengah tidur di asramanya.
”Tiba-tiba kami mendengar jendela dihantam,” kata seorang mahasiswa kepada kantor berita Associated Press. “Tinju dan tendangan pasukan pengaman swakarsa membangunkan mahasiswa yang terjebak di kamar mereka.”
Ditahan
Hari Sabtu (14/06/03) kemarin radio Teheran mengutip pernyataan pihak berwenang yang mengatakan banyak dari penyerang sudah diidentifikasi dan ditangkap.
”Sebagian dari yang ditahan adalah penjahat dan bandit yang memiliki catatan kriminal,” demikian bunyi pernyataan itu.
Radio Teheran melaporkan di antara yang ditahan antara lain Saeed Asghar, kepala pengaman swakarsa yang menembak dan melukai seorang penasehat Presiden Mohammad Khatami tahun 2001.
Kantor berita pemerintah Iran, Irna mengatakan untuk memulihkan keamanan, polisi akan menangkap siapa saja yang diyakini melanggar undang-undang.
Analis BBC masalah Iran, Sadeq Saba mengatakan kalangan konservatif dalam kepemimpinan Iran selama bertahun-tahun menggunakan kelompok Islam garis keras sebagai salah satu alat paling efektif untuk menekan penentangan terhadap kekuasaan. – (bbc/m3/cha)