Hidayatullah.com–Pertemuan pemuda Muslim sedunia ini yang biasa disebut Multaqa tadhamun al-Islamy Al-Alamy diadakan oleh WAMY Mesir dan berada di bawah pengawasan Syaikh Al-Azhar Dr. Mohammad Sayyed Thantawi.
Pertemuan kali ini mengambil tema "Pemuda..Tantangan dan Harapan" berlangsung selama 5 hari dari tanggal 29 Juni–3 Juli 2008 M bertepatan dengan tanggal 25–29 Jumadil Akhir 1429 H.
WAMY adalah singkatan dari World Assembly of Moslem Youth yang didirikan di Makkah pada tahun 1973 ini mempunyai beberapa kantor cabang di berbagai Negara termasuk Mesir.
WAMY Mesir pada periode ini diketuai oleh Ustadz Yasir Khalil menggantikan Dr Hamdi Al-Mursi yang kini menjabat sebagai ketua Muassasah Al-Quds Mesir.
Pertemuan pemuda Muslim sedunia ke 14 di buka oleh ustadz Mohamad As-Shiri mewakili WAMY Pusat dan ustadz Abdul Mun'im yang mewakili Syaikh Al-Azhar yang berhalangan hadir.
Peserta pertemuan kali ini diikuti oleh 140 orang dari 40 negara. Mulai dari benua afrika sampai dengan asia. Mulai dari negeri minoritas Muslim seperti Albania, Kazakhstan, Uzbekistan, Somali, Ethiopia, Philipina, Komoro, bahkan dari Mongol hingga mayoritas Muslim terbesar Indonesia. Mayoritas pesertanya adalah mahasiswa universitas Al-Azhar dari berbagai jenjang dan jurusan serta universitas lainnya yang ada di Mesir.
Tempat pertemuan kali ini diadakan di Syamousa Village di kota Fayed Propinsi Ismailia sekitar 2.5 jam dari kota Cairo selama 5 hari.
Para pembicara yang mengisi dalam pertemuan kali ini terdiri dari para cendekiawan dan ulama yang mumpuni di bidangnya. Seperti Dr Ahmad Ismail seorang dosen di fakultas dakwah universitas Al-Azhar yang membahas tentang peranan iman dalam membangun pribadi dan masyarakat.
Tidak ketinggalan, sang maestro pemikir Muslim yang terkenal Dr Mohammad Imarah yang berbicara masalah tantangan dan harapan dunia Islam masa kini. Bahkan salah seorang pemateri Dr Nashir Yasir seorang peneliti sejarah Islam bak pendongeng yang hebat ketika menuturkan tentang kisah kepemimpinan dan umat khususnya membahas masalah ketokohan Nuruddin Az-Zenky yang patut untuk diteladani oleh pasa peserta pertemuan tersebut.
Selain muhadoroh dan nadwah, dalam pertemuan ini diadakan pertandingan persahabatan antar kelompok peserta yang terdiri dari berbagai Negara seperti sepak bola dan renang untuk memupuk ukhuwah diantara mereka.
Pertemuan pemuda Muslim ini pun ditutup dengan pertunjukan kesenian dan kebudayaan khas negara masing-masing beserta pembagian hadiah untuk peserta terbaik, pemenang pertandingan sekaligus pembagian piagam untuk para peserta. [maher, Mesir/hidayatullah.com]