Hidayatullah.com–Perdana Menteri Israel Ariel Sharon berikrar tidak akan berdamai selagi anggota gerakan militan Hamas dan kumpulan pejuang Palestina yang lain tidak dibubarkan dan anggotanya meletakkan senjata.
Sebaliknya Sharon menegaskan Israel akan meneruskan serangan ke atas Hamas dan kumpulan pejuang Palestina yang lain guna menjamin keselamatan rakyat dan negara Israel.
Sharon juga menolak usulan delegasi Mesir supaya gencatan senjata dilakukan Israel dan Palestina.
Menurutnya Israel tetap dengan pendiriannya akan meneruskan pembunuhan pemimpin dan para pejuang Palestina dan menolak segala bentuk gencatan senjata.
Dalam kesempatan acara di Parlemen Israel, Sharon tidak menyebut mengenai usaha mengadakan gencatan senjata di Gaza dan menegaskan pemerintahannya akan terus memburu dan menangkap setiap pencetus apa yang disebutnya ‘teroris’ hingga Israel mengaku menang.
Sharon menuduh pihak Hamas telah melakukan tindakan terorisme seperti serangan berani bom syahid hari Rabu lalu yang menewaskan 17 orang.
Sharon juga mengulangi tawarannya untuk perdamaian tetapi Israel tidak akan memberi apa-apa selagi yang disebutnya ‘terorsisme’ masih berlanjut.
Menteri Luar Israel Silvan Shalom pula memberitahu kalangan parlemen bahwa gencatan senjata tidak dapat menamatkan gejolak tetapi ia satu langkah yang akhirnya akan menghapuskan gerakan terorisme.
Menurutnya Israel menentang gencatan senjata karena ia hanya memberi peluang kepada pejuang Palestina menyusun kekuatan dan memperkuatkan kumpulan mereka.
Sementara itu dengan usaha damai semakin hancur, Perdana Menteri Palestina Mahmoud Abbas pergi ke Jalur Gaza untuk mendesak pejuang Palestina meletakkan senjata.
Seminggu ini berbagai peledakan dengan serangan udara oleh pihak Israel atas pejuang Hamas dan serangan berani mati Hamas yang mengakibatkan puluhan orang korban.
Israel dan AS senantiasa membolehkan dirinya membunuh semua rakyat Palestina tidak berdosa dengan dalih menumpas gerakan yang mereka sebut sebagai ‘teroris’.
Sementara rakyat Palestina yang tidak bersenjata terus dibutu dan dibantai tanpa boleh melindungi dirinya sendiri atas keganasan kaum Yahudi itu. (afp/cha)